SOLOPOS.COM - Ilustrasi(JIBI/SOLOPOS/dok

Ilustrasi(JIBI/SOLOPOS/dok

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

JOGJA-Angka Kematian Ibu (AKI) di DIY dinilai cukup tinggi. Untuk menguranginya, pemerintah dan masyarakat diminta bersinergi menurunkan kasus tersebut mengingat hasil survei kasus AKI di Indonesia tertinggi se Asia Tenggara.

Ketua TIM Evaluasi KSI (Kampung Sayang Ibu) DIY Siswatiningsih mengatakan di DIY, pada 2011, kasus AKI mencapai 56 kasus. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding 2009 lalu yang hanya 48 kasus dan 2010 sebanyak 43 kasus.

Guna menekan AKI, lanjut Siswatiningsih, pemerintah mulai menggalakkan Gerakan Kasih Sayang Ibu (KSI) di 14 kecamatan di Jogja hingga ke tingkat kelurahan. Harapannya capaian MDGs (Millenium Development Goals) pada 2015 terpenuhi pada tingkat zero atau nol kasus.

“Bila ada ibu hamil yang memiliki resiko tinggi, maka penindakan diberikan dengan cepat. Sehingga, tidak akan lagi ditemukan kasus ibu hamil maupun bayi yang meninggal setelah dilahirkan. Jadi, perlu pemantauan dan tindakan yang lebih untuk menekan kasus AKI,” ingatnya.inasi dengan semua pihak,” tukasnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja, Tuty Setyowati menjelaskan, mayoritas kasus kematian ibu itu disebabkan oleh pendarahan saat melahirkan. Data Dinkes menunjukkan, pada 2012 tercacat ada tiga kasus kematian ibu akibat pendarahan, yakni di Kotagede, Kraton dan Mantrijeron. Sedangkan tahun 2011, hanya ada enam kasus kematian ibu. “Pendarahan terjadi karena tensi darah naik secara mendadak jelang persalinan,” tutur Tuty.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya