SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemakaman pasien terjangkit Covid-19. (Detik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sukoharjo memiliki pekerjaan berat untuk menekan angka kematian atau mortality rate pasien positif yang masih tinggi. Jumlah pasien positif yang meninggal dunia per Sabtu (28/11/2020) sebanyak 88 orang.
 
Informasi yang dihimpun Solopos.com, jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal terbanyak ada di wilayah Kecamatan Kartasura yakni 20 orang. Disusul Grogol sebanyak 15 orang, Sukoharjo 10 orang, Baki 9 orang, Mojolaban 8 orang, dan Nguter 7 orang, Selanjutnya Polokarto 6 orang, Gatak dan Bendosari masing-masing 5 orang, Bulu 2 orang dan Weru 1 orang. Hanya satu kecamatan yang nihil pasien positif meninggal dunia yakni Tawangsari.
Secara kumulatif, angka kematian pasien positif Covid-19 di Sukoharjo sebesar 5,1%. Ini melebihi ambang batas maksimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni sebesar 5%. Terlebih, lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi di Sukoharjo.  Jumlah pasien positif secara kumulatif sebanyak 1.735 orang.
"Pasien positif yang meninggal dunia kebanyakan memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti jantung, hipertensi, dan diabetes. Hal ini yang menjadi perhatian serius untuk mencegah agar kelompok masyarakat yang memiliki komorbid tak terinfeksi virus," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Memiliki Komorbid

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan pasien positif dengan gejala terutama memiliki komorbid dirawat insentif di rumah sakit rujukan Covid-19. Di Sukoharjo, ada delapan rumah sakit rujukan Covid-19. Mereka bakal menjalani pengobatan dan terapi hingga dinyatakan sembuh oleh dokter.
Upaya lainnya adalah memasifkan deteksi dini terhadap kontak erat pasien positif lini pertama, kedua, dan ketiga. Kontak erat lini pertama menjalani uji swab sedangkan lini kedua dan ketiga menjalani rapid test. "Jumlah spesimen yang telah diperiksa sebanyak 16.464 spesimen. Rata-rata waktu tunggu hasil swab tiga-lima hari," ujar dia.
 
Yunia menyebut pengendalian Covid-19 bisa dilakukan secara efisien dan efektif jika masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Satgas tak pernah berhenti mendengungkan pesan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya