SOLOPOS.COM - Sukarelawan dan kerabat bersiap mengkremukasasi jenazah orang yang meninggal akibat penyakit virus corona pemicu Covid-19, di tempat krematorium di Desa Giddenahalli, pinggiran Bengaluru, India, Minggu (2/5/2021). (Antara-Reuters-Samuel Rajkumar)

Solopos.com, JAKARTA — Angka kematian resmi akibat virus corona di India semakin diragukan. Bihar, salah satu di antara negara bagian paling miskin di India, misalnya melaporkan lonjakan kasus kematian akibat Covid-19 setelah temuan ribuan kasus yang tidak dilaporkan.

Temuan di Bihar itu meningkatkan kecurigaan bahwa angka kematian Covid-19 di seluruh India sesungguhnya jauh lebih besar daripada angka yang diumumkan resmi pemerintah India. Seperti diketahui rumah sakit-rumah sakit di India kehabisan ranjang dan suplai oksigen untuk merawat pasien Covid-19 saat gelombang kedua wabah infeksi Covid-19 terjadi pada April-Mei lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Banyak warga meninggal di rumahnya atau di area parkir rumah sakit saat menunggu mendapatkan perawatan. "Banyak dari kematian itu ternyata tak dicatat dalam data Covid-19," kata para dokter dan ahli kesehatan.

Baca Juga: Terima Pegawai KPK Gagal TWK, Begini Respons MUI...

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut data Kementerian Kesehatan India, negera itu mencatatkan jumlah kumulasi kasus infeksi Covid-19 kedua terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat. Angkanya mencapai 29,2 juta kasus dengan 359.676 kasus kematian per Kamis (10/6/2021).

Namun, penemuan sampai empat ribu kasus kematian yang tidak dilaporkan di Bihar memicu kecurigaan kalau ada lebih banyak lagi korban infeksi SARS-CoV-2 yang belum masuk data resmi pemerintah tersebut. Departemen Kesehatan Bihar merevisi data kasus kematian menjadi 9.429 orang dari sebelumnya 5,424 orang pada Rabu (9/6/2021).

Pemerintah negara bagian Bihar mengaku langsung menyelidiki sebab 4.005 kasus kematian itu tidak dilaporkan sebelumnya. Mereka menyalahkan pengawasan yang dilakukan terhadap para rumah sakit swasta.

Keterbatasan Fasiltas Tes

"Kematian yang baru dilaporkan ini berasal dari kasus 15 hari lalu dan baru diunggah sekarang di portal pemerintah. Tindakan akan diberikan kepada beberapa rumah sakit swasta," bunyi pernyataan resmi dari Bihar.

Para ahli kesehatan setempat meyakini baik kasus penularan baru maupun kematiannya banyak yang tak terhitung di seantero India, bukan hanya di Bihar. Sebagian karena fasiltas tes di pedesaan yang sangat terbatas. Padahal kawasan itu menjadi hunian dari dua pertiga populasi di India dan jumlah rumah sakit sangat jarang.

Banyak orang yang sudah terinfeksi dan mengalami gejala akhirnya meninggal di rumahnya tanpa sempat dites. Selain itu, bersamaan dengan krematorium-krematorium yang kepayahan menerima gelombang kematian sepanjang dua bulan belakangan, banyak keluarga juga memilih melarungkan jasad korban meninggal di Sungai Gangga atau mengubur di tepiannya. Mereka adalah yang menolak dicatat sebagai korban Covid-19.

Baca Juga: Ingat, Cek Saldo & Tarik Tunai di ATM Link Dikutip Biaya!

"Pelaporan yang rendah adalah problem luas di India yang tak selalu dilakukan dengan sengaja, tapi kerap karena ketidakcukupan kapasitas," kata Rajib Dasgupta, Kepala Pusat Obat-obatan dan Kesehatan Masyarakat di Universitas Jawaharlal Nehru di New Delhi.

Berdasarkan data resmi pula, Pemerintah India melaporkan jumlah kasus penularan Covid-19 dan kematiannya yang enurun dalam beberapa minggu terakhir. Data resmi itu menyebut per artikel ini dibuat, Sabtu 12 Juni 2021, sebesar 29,3 juta kasus dengan 367.081 kematian.

Termasuk yang tak meyakini pelaporan itu adalah The New York Times yang memperkirakan angka kematian Covid-19 di India yang sebenarnya mencapai 600.000 hingga 1,6 juta orang.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya