SOLOPOS.COM - Peta sebaran Covid-19 di Jateng. (corona.jatengprov.go.id)

Solopos.com, JAKARTA — Angka kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah dari waktu ke waktu terus meningkat. Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menjamin kondisi fasilitas kesehatan perawatan pasien Covid-19 masih aman.

Menurutnya, tempat tidur di rumah sakit, ruang perawatan intensif atau ICU, hingga tempat-tempat isolasi lainnya masih mencukupi untuk perawatan pasien virus corona. Dia memerinci bahwa provinsi menyiapkan sekitar 6.000 tempat tidur untuk isolasi pasien di rumah sakit. Fasilitas itu baru terpakai hingga 74%.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

“Sementara kalau ICU, kami menyiapkan sekitar 500 ICU, dan baru terpakai 44%. Untuk tempat tidur, sebenarnya total tempat tidur rumah sakit di Jateng itu ada 36.000 dan semuanya bisa dipakai untuk isolasi perawatan Covid-19 termasuk tempat lainnya,” jelasnya, Senin (30/11/2020).

Jerapah Putih Terakhir Bertahan di Kenya

Ekspedisi Mudik 2024

Yulianto memastikan ketersediaan fasilitas itu di tengah upaya Jateng memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara pelacakan atatu tracing yang terus dilakukan. Apalagi, jumlah pemeriksaan atau testing di Jateng telah melampaui target tes yang ditetapkan WHO. Dalam standar tes Covid-19 yang ditetapkan WHO, pemeriksaan yang harus dilakukan adalah 1 per 1.000 penduduk dalam kurun waktu satu minggu.

Dengan jumlah penduduk Jawa Tengah sekitar 34 juta, maka standar pemeriksaan Covid-19 di provinsi ini mencapai 34.000 orang per minggu. “Jumlah testing PCR di Jawa Tengah pada minggu ke-48 adalah 70.053 tes. Padahal sesuai target WHO yang mensyaratkan 1 per 1000 penduduk perminggu, seharusnya hanya 34.000 warga yang dites. Jadi, jumlah tes kita dua kali lebih tinggi dari target WHO,” kata Yulianto.

Tahu Lebih Dini

Yulianto menerangkan tingginya tes di Jateng ini tentu berpengaruh pada tingginya angka kasus positif Covid-19. Pasalnya, semakin banyak tes yang dilakukan, maka akan semakin banyak kasus yang ditemukan.

“Ini yang perlu diketahui masyarakat. Jadi masyarakat harus paham, kalau kasus ditemukan banyak karena tesnya banyak, itu hal yang positif. Artinya, kita semua bisa tahu lebih dini, sehingga bisa memberikan respon yang lebih cepat. Kalau jumlah tesnya sedikit, tentunya yang diketahui hasilnya sedikit,” jelasnya.

Ini 10 Cara Fengsui Atur Taman Rumah

Yulianto menerangkan, upaya menggejot testing sesuai target WHO sepertinya tidak dilakukan oleh semua daerah di Indonesia. Dia menyebut masih banyak provinsi lain yang belum mencapai target tes yang ditetapkan WHO itu.

“Provinsi lain memang belum banyak yang sudah sesuai target WHO. Yang tidak mencapai itu masih banyak. Itu hanya perbandingan saja, ukurannya itu kan 1 per 1000 penduduk perminggu,” tegasnya.

Tingginya testing tersebut lanjut Yulianto memang berdampak pada tingginya angka positif Covid-19 di provinsi yang dipimpin oleh Ganjar Pranowo ini. Namun dengan masifnya pengetesan, dapat diketahui siapa saja yang positif, sehingga dapat dilakukan penanganan atau treatment dengan baik dan benar.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya