SOLOPOS.COM - Ilustrasi stop merokok (Bisnis.com)

Harianjogja.com, JOGJA- Angka pecandu rokok di kalangan anak-anak pada usia lima hingga sembilan tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengkawatirkan yaitu mencapai 7,14% dan menempati posisi keempat dari 25 provinsi yang ada di Indonesia.

“Angka tersebut didasarkan pada hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) 2010,” kata Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Jogja, Tri Mardaya, baru-baru ini.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Menurut dia, banyaknya anak-anak yang telah menjadi pecandu rokok pada usia lima tahun tersebut terjadi karena mereka meniru perilaku orang tuanya yang juga menjadi perokok aktif.

Selain tingginya angka pecandu rokok di kalangan anak-anak, kecenderungan anak yang mulai merokok pada usia 10-14 tahun juga cukup tinggi mencapai 17,5% dan perokok di kalangan remaja usia 15-19 tahun juga meningkat dari 7,1% menjadi 43,3%.

Tri menyebut, upaya yang bisa dilakukan untuk menekan tingginya perokok di kalangan anak-anak hingga remaja adalah dengan meningkatkan sosialisasi dan kampanye bahaya merokok melalui sekolah-sekolah, serta kampanye di masyarakat dengan membentuk rukun warga (RW) bebas asap rokok serta kampanye di lingkungan kerja Pemerintah Kota Jogja.

“Bagi masyarakat Jogja tidak bisa dipungkiri bahwa merokok sudah menjadi budaya. Budaya yang melekat seperti ini tidak bisa diubah begitu saja, tetapi harus bertahap,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya