SOLOPOS.COM - Ilustrasi angin kencang. Pecahan genteng tampak berserakan di Aula SMA Negeri 2, Solo, Kamis (14/2/2013). Di sekolah itu, atap aula rusak dan kubah masjid jatuh serta sejumlah kelas tergenang akibat angin kencang disertai hujan, Rabu (13/2/2013) sore. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Pecahan genteng tampak berserakan di Aula SMA Negeri 2, Solo, Kamis (14/2/2013). Di sekolah itu, atap aula rusak dan kubah masjid jatuh serta sejumlah kelas tergenang akibat angin kencang disertai hujan, Rabu (13/2/2013) sore. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Sebanyak 10 sekolah yang mengalami kerusakan akibat terjangan hujan dan angin kencang, Rabu (13/2/2013) sore. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kota Solo menaksir total kerugian mencapai Rp300 juta.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Kepala Disdikpora Kota Solo, Rakhmat Sutomo, mengatakan hingga Jumat (15/2/2013) pagi, sudah ada 10 sekolah yang melaporkan kerusakan. Kesepuluh sekolah tersebut yakni SMPN 13, SMKN 8, SMPN 4, SMAN 2, SMPN 26, SDN Kampung Sewu, SDN Karengan, SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu, SD Wiropaten 3 dan SD Wiropaten 2. “Kerugian sekitar Rp300 juta,” jelasnya ketika ditemui wartawan, Jumat.

Menurutnya, mayoritas kerusakan sekolah ada pada genteng yang pecah dan berserakan. Selain itu sekolah juga mengalami kerusakan pada plafon akibat terlempar pecahan genteng. Pihaknya mengaku sudah melakukan peninjauan dan membuat analisis kerusakan. “Ada sekolah yang perlu diperbaiki dan ditata. Prinsipnya bisa diatasi sekolah,” imbuhnya.

Rakhmat mengatakan kerusakan yang dialami sekolah sudah dilaporkan kepada Wali Kota Solo. Nantinya, masalah tersebut dibahas lebih lanjut oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Dia mengupayakan supaya sekolah mendapatkan bantuan sesegera mungkin.
Sebab, sekolah bisa menggunakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS).
Menurutnya, bantuan sekolah yang terkena bencana memang ada, namun Pemkot Kota Solo yang mengatur tentang bantuan tersebut.

“Semua dana yang sifatnya darurat berada di satu pintu, artinya yang memeberi keputusan adalah Wali Kota Solo langsung,” tandasnya.

Khusus untuk plafon yang jebol, menurutnya, bisa diperbaiki saat tidak ada kegiatan belajar mengajar (KBM). Dia berharap tidak ada gangguan KBM, terutama bagi siswa yang hendak ujian nasional (UN).

Kepala SMKN 8 Solo, Ties Setyaningsih, mengaku hanya gedung Auditorium yang mengalami kerusakan akibat hujan dan angin kencang, Rabu. “Hanya genteng dan plafon yang rusak pada Auditorium tersebut. Untungnya tidak ada siswa yang latihan menari, sehingga tidak ada korban,” ujarnya.

Hingga saat ini, gedung tersebut masih dalam proses perbaikan. Dia berharap Auditorium tersebut bisa selesai direhab sebelum pelaksanaan Ujian Praktik Kejuruan (UPK) Tari pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya