SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL: Angin ribut memporak-porandakan sebagian wilayah
Kabupaten Bantul, Rabu (4/2) kemarin, mengakibatkan pohon-pohon
bertumbangan serta terjadi tanah longsor di beberapa titik. Kendati
dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang berlangsung selama
kurang lebih satu jam itu, beberapa ruas jalan utama terganggu dan
sejumlah rumah mengalami kerusakan ringan.

Berdasarkan
data Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas)
Bantul, tercatat ada lima pohon tumbang dan empat kejadian tanah
longsor yang kesemua disebabkan angin kencang yang terjadi pada malam
sebelumnya dan kemarin. “Pohon tumbang terjadi di Sanden, Kelanggaran,
Pandansimo, Karangnongko dan Samas. Sedangkan tanah longsor hari ini
[kemarin] terjadi di Ndlingo, Srimurti dan Selopamioro. Kemarin malam
(Selasa, 3/2), longsor juga terjadi di Tangklik dan Sinomerti, tepatnya
sekitar pukul 19.00 WIB,” jelas Agus Jaka Sutarya, petugas piket di
Kantor Kesbanglinmas Bantul.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Di
Klanggaran, pohon yang tumbang karena kencangnya angin menimpa bagian
belakang rumah Sukarma, salah satu staf Kantor Kesbanglinmas Bantul. Di
Karangnongko dan Samas, pohon tumbang menghalangi jalan kabupaten
sehingga arus lalu lintas sempat macet beberapa saat. Agus menjelaskan
tanah longsor terjadi di lahan kosong yang jarang digunakan untuk
aktivitas manusia. Hanya di dua tempat kerusakan akibat tanah
longsor timbul, masing-masing di Tangklik yang menutup jalur lintas
sungai kecil dan Srimurti yang menghalangi separuh jalan utama desa
yang terhubung ke Ring Road Selatan. Selain menyebabkan pohon tumbang
dan tanah longsor, angin kencang juga menerbangkan atap rumah beberapa
penduduk dan membalikkan perahu di pantai.

Ditemui
Harian Jogja, Selasa (3/2), Sigit Handi Prakoso, staf Data dan
Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofi sika (BMKG)
Yogyakarta, menginformasikan hingga pertengahan Februari angin Barat
Daya akan bertiup dengan kencang dan mengakibatkan ombak di Pantai
Selatan tinggi. “Sejak 2 Februari lalu, ketinggian ombak sudah mencapai
dua sampai tiga meter. Kemungkinan sejak 9 Februari dan seterusnya
ombak bisa mencapai di atas empat meter.” Sigit mengimbau kepada
wisatawan pantai agar menunda dulu apabila berkeinginan berenang.
Begitu pula para nelayan, sebaiknya ekstra hatihati kalau memang
terpaksa harus tetap melaut. (Kukuh Setyono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya