SOLOPOS.COM - Ilustrasi angin kencang (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga, anggota Polri dan TNI bergotong-royong membersihkan puing-puing pepohonan dan membangun rumah warga yang rusak, Rabu (6/11/2013). Hal itu dilakukan setelah bencana angin ribut melanda Nguntoronadi dan Batuwarno, Selasa, dan menyebabkan 27 rumah rusak.

Ke-27 rumah itu terdiri atas 20 rumah rusak di Desa Semen, Kecamatan Nguntoronadi, dan tujuh rumah di Desa Sumberejo, Kecamatan Batuwarno. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri telah mengirimkan bantuan logistik. Bantuan serupa juga akan dikirim oleh Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu, tiga rumah di Desa Semen rusak berat karena tertimpa pohon. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut. Tiga rumah itu milik Yanto, 44, warga Dusun Ngelo RT 002/RW 001, Tonomo, 40, dan Warsono, 51. Keduanya merupakan warga Dusun Ngelo RT 03/RW 01.

Ekspedisi Mudik 2024

Anggota DPRD Wonogiri asal Kecamatan Nguntoronadi, Sugeng Ahmady menyatakan, gotong-royong dilakukan warga agar meringankan beban pemilik rumah. “Genting yang hilang sudah dicarikan penggantinya. Pola yang dilakukan warga adalah kanibal. Artinya, genting sisa atau genting kandang dimanfaatkan untuk mengganti genting rumah induk agar bisa ditempati lagi.”

Menurutnya, kejadian itu sangat cepat. “Angin melintas di beberapa desa seperti Kedungrejo maupun Tempursari tetapi yang rusak di Dusun Ngelo, Desa Semen. Kami berharap Pemkab cepat dalam melakukan penanganan.”

Sementara itu di Batuwarno, tujuh rumah mengalami kerusakan ringan. Genting rumah warga berhamburan diterpa angin. Data di BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos) berbeda. Di BPBD jumlah rumah yang rusak dilaporkan sebanyak 10 rumah, sedangkan Dinsos mencatat sebanyak 20 rumah rusak.  Kepala BPBD Wonogiri, Muhamad Ainur Ridho, menyatakan dalam sebulan terakhir puting beliung telah memporak-porandakan rumah di empat kecamatan, yakni Kecamatan Manyaran, Jatisrono, Batuwarno dan Nguntoronadi. “Di Nguntoronadi hanya dilaporkan 10 rumah.”

Catatan Solopos.com, di empat kecamatan itu ada 36 rumah yang rusak. Sebagian besar rumah rusak itu ada di Desa Semen, yakni 20 rumah. Sisanya berada di Desa Punduhsari, Kecamatan Manyaran, sebanyak sembilan rumah, di Desa Sumberejo, Kecamatan Batuwarno, tujuh rumah, dan Desa Tanggulangin, Kecamatan Jatisrono satu rumah.

“Semua sudah dilakukan penanganan. Kami melihat daerah (Nguntoronadi, Jatisrono dan Manyaran) tersebut memang masuk peta rawan bencana angin ribut. Saya melihat Kecamatan Batuwarno menjadi kawasan baru dalam peta bencana angin ribut.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya