SOLOPOS.COM - Rumah Wagiyo, 70, di Dukuh Bringin RT 013, Desa Pare, Mondokan, Sragen, rusak parah akibat tertimpa pohon jati saat hujan deras disertai angin kencang, Rabu (1/1/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Sejumlah bangunan rusak akibat tertimpa pohon saat terjadi hujan deras disertai angin kencang melanda enam kecamatan di Sragen, Selasa (31/12/2019) sore.

Enam kecamatan terdampak angin tersebut yakni Gemolong, Tanon, Sumberlawang, Miri, Mondokan, dan Plupuh. Selain sejumlah rumah rusak, angin juga merusak pendapa di depan Makam Pangeran Sukowati, Dukuh Kranggan, Pengkol, Tanon.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bencana tersebut juga mengakibatkan seorang warga di wilayah Desa Karanganyar, Kecamatan Plupuh, mengalami patah tulang salah satu tangannya dan terpaksa dilarikan ke RS Karima Utama Kartasura.

Seorang warga Dukuh Bringin RT 013, Desa Pare, Kecamatan Mondokan, Sragen, Wagiyo, 70, saat ditemui Solopos.com, Rabu (1/1/2019), mengaku terpaksa harus mengungsi ke rumah anaknya, Pariyem, yang tinggal 10 meter dari rumahnya.

Rumah Wagiyo rusak parah setelah tertimpa pohon jati berdiameter 40 cm. Rumah Wagiyo tidak dapat dihuni karena atapnya ambruk dan sebagian atap di bangunan utama rusak.

Saat peristiwa itu terjadi, Wagiyo dan istrinya, Tumiyem, 60, berada di rumah anaknya dan menyaksikan kondisi rumahnya yang tertimpa pohon jati dari arah belakang rumahnya.

Utang Ditipu Uka-Uka, Kepala SD Boyolali Gadaikan 2 Mobil Rental

Sejumlah sukarelawan Santri Tanggap Bencana (Santana) Sragen mengevakuasi pohon jati yang menimpa rumah Wagiyo pada Rabu pagi. Evakuasi menggunakan gergaji mesin dilakukan mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.

Setelah itu, para warga bergotong-royong merobohkan rumah Wagiyo dan membangunnya kembali menjadi rumah yang layak dihuni.

Wagiyo menceritakan awalnya hujan deras dan angin melanda pada Selasa sore. Setelah pohon menimpa rumah, hujannya reda dan anginnya pun hilang.

"Kerugiannya tidak bisa menghitung. Yang jelas bangunan atap di bagian dapur yang amblek. Kalau atap di bangunan utama hanya rusak ringan,” ujar Wagiyo saat berbincang dengan Solopos.com.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPB) Sragen Sugeng Priyono mencatat bencana angin ribut itu melanda lima kecamatan, yakni Gemolong, Tanon, Sumberlawang, Miri, dan Plupuh.

Sugeng mengaku belum mencatat peristiwa yang terjadi di Mondokan. Sugeng menyampaikan apresiasi kepada sukarelawan SAR Santana yang membantu warga mengevakuasi pohon yang menimpa rumah warga.

“Di Gemolong dilaporkan ada dua pohon tumbang di wilayah Sentulan dan Grendeng di Desa Kaloran. Di Tanon, dampak angin ribut terjadi di jalan Gabungan-Gawan tepatnya Desa Jono; Dukuh Kranggan Pengkol ada pohon menimpa pendapa depan Makam Pangeran Sukowati; Dukuh Glonggongan Ketro; dan Dukuh Kayon Gabugan,” ujar Sugeng saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Pilkada Sragen: Joko Suwoto Rela Lepas Status ASN demi Majukan Tanah Kelahiran

Di Sumberlawang, kata Sugeng, juga ada pohon tumbang di jalur Sumberlawang-Grobogan, tepatnya di Desa Kacangan. Kemudian di Miri juga ada pohon menimpa rumah warga di Dukuh Mendalan, Desa Jeruk, Miri.

Terakhir laporan yang masuk di jalan Masaran-Gemolong, wilayah Desa Karanganyar, Plupuh, ada satu orang yang tertimpa pohon tumbang. “Warga itu mengalami patah pada salah satu tangannya dan dibawa ke RS di Kartasura. Total kerugian material Rp12,25 juta,” ujarnya.

Karena makin kerap terjadi bencana, BPBD Sragen membuka Posko Siaga Bencana Banjir, Tanah Longsor, Angin Kencang, dan bencana lainnya di BPBD Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya