SOLOPOS.COM - Tembok gedung baru SMKN 3 Sukoharjo, yang ambrol karena terjangan lisus, Minggu (3/11). Foto diambil Senin (4/11). (JIBI/Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SUKOHARJO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo akan mengajukan permohonan pencairan dana dari pos anggaran tak terduga APBD Perubahan 2013. Langkah tersebut menyusul rentetan bencana angin kencang yang terjadi kurun waktu 17 hari terakhir.

Setidaknya sudah terjadi tiga kali musibah angin kencang di Kota Makmur awal musim hujan ini. Berdasarkan catatan Solopos.com, musibah pertama terjadi pada Jumat (18/10/2013) lalu di kawasan Solo Baru dan beberapa kecamatan lainnya. Sejumlah rumah rusak, pohon dan papan reklame tumbang saat itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Musibah kedua terjadi di sebagian wilayah Kecamatan Bulu dan Tawangsari pada Rabu (30/10/2013) sore. Dua orang dilaporkan luka dan lima rumah warga roboh total akibat musibah tersebut. Yang terbaru adalah terjangan puting beliung di Kecamatan Grogol, Baki, dan Polokarto, Minggu (3/11/2013) sore.

Kepala BPBD Sukoharjo, Suprapto, mengaku sedang merekapitulasi dampak terjangan angin. “Memang betul, kami akan ajukan permohonan penggunaan dana dari pos tak terduga. Tapi waktunya setelah proses rekapitulasi dan pelengkapan berkas selesai,” ungkapnya, Senin (4/11/2013).

Suprapto mengaku belum mengetahui berapa taksiran kerugian materiil akibat bencana angin kencang. Dia mengaku tidak ingin gegabah dalam menyusun data kerugian akibat bencana. Pernyataan senada disampaikan Kasi Kedaruratan BPBD Sukoharjo, Margono. Menurutnya, proses rekapitulasi data dampak kerugian akibat bencana angin kencang belum rampung. “Baru membuat data dampak bencana eh tahu-tahu sudah ada bencana berikutnya. Data masih kami susun,” ungkapnya.

Di sisi lain evakuasi pepohonan yang tumbang masih berlangsung pada Senin pagi. Salah satunya di belakang Balai Desa Bentakan, Baki. Sebuah pohon beringin berdiameter satu meter roboh menimpa rumah. Warga bersama personel TNI dan Tim SAR menyingkirkan pohon tersebut.
Kabid Operasional Tim SAR Sukoharjo, Muchlis menjelaskan, pohon beringin yang tumbang sudah berusia puluhan tahun. Dibutuhkan tenaga ekstra untuk menyingkirkan pohon itu.

Sedangkan di Grogol, sebagian tembok gedung baru SMKN 3 Sukoharjo ambrol akibat angin kencang. Selain itu genting-genting bangunan tersebut beterbangan karena pusaran angin. Beruntung saat kejadian tidak ada tukang yang sedang menggarap bangunan. “Saat kejadian tidak ada kegiatan belajar maupun tukang yang bekerja karena memang sekolah sedang libur [Minggu],” terang Wakil Kepala Bidang Humas, Agus Susanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya