SOLOPOS.COM - Seorang warga melihat kondisi genteng rumah milik Suto, warga Dusun Sepangan Jetis, Desa Sendangijo, Kecamatan Selogiri, Wonogiri disapu angin ribut, Sabtu (12/4/2014). (Trianto HS/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Angin kencang menghantam wilayah Soloraya sore tadi. Angin ribut merusak 50-an rumah warga di dua desa di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (12/4/2014). Tak ada korban jiwa dalam peristiwea itu tetapi puluhan rumah warga di dua desa itu mengalami rusak berat dan rusak ringan.

Sebanyak 50-an rumah itu tersebar di Dusun Bakalan, Desa Gemantar dan tiga dusun di Desa Sendangijo. Kerusakan terparah dan terbanyak dialami warga tiga dusun di Desa Sendangijo. Di Bakalan, Desa Gemantar tiga rumah milik warga rusak dan sisanya kerusakan dialami warga Desa Sendangijo. Di Dusun Sepangan Jetis, sebanyak 33 rumah warga rusak. Sebanyak 19 rumah mengalami rusak ringan dan 14 rumah lainnya rusak berat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tiga di antaranya roboh, yakni rumah milik Parno, Ngatiman dan Suto. Salah seorang warga Dusun Sepangan Jetis, Desa Sendangijo, Selogiri, Yoto menyatakan, angin ribut memporak-porandakan genting dan menumbangkan pepohonan sekitar pukul 12.15 WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

“Rumah saya bagian belakang tertimpa pohon jati. Genting kabur,” ujarnya.

Diceritakannya, kejadian tahun ini merupakan terbesar sepanjang menetap di dusun tersebut. Dia menetap selama 56 tahun. “Tiba-tiba ada pusaran angin. Ranting-ranting pohon patah dan suara mengerikan. Plethakkk…pletakkkk. Angin memutar sekitar 15 menit kemudian disusul hujan deras.”

Pantauan Solopos.com di lokasi kejadian, korban bencana alam angin ribut enggan meninggalkan rumah walau genting rumah sudah habis. Seperti disampaikan Suto. “Saya tak akan mengungsi. Jika hujan lagi baru menginap di rumah famili.”

Pengamatan Espos, tiga rumah milik Suto habis tersapu angin. Ketua RT 003/RW 003, Dusun Sepangan Jetis, Wagimin mengatakan, hanya dua rumah yang tak disambangi angin, yakni rumah miliknya dan rumah Sagimin.

Walau warga masih menunggui rumahnya sendiri, relawan SAR Wonogiri dan PMI Wonogiri telah membuat posko di tempat berbeda di Dusun Sepangan Jetis. PMI mendirikan posko dapur umum sedangkan relawan SAR Wonogiri mendirikan posko evakuasi dan kerja bakti.

Sementara itu, Kadus Ngawen, Tukimin mengatakan tujuh rumah warga rusak berat akibat angin ribut. Selain rumah, genting masjid di dusun tersebut juga kabur. “Ada empat kambing yang tertimpa pohon jati tetapi bisa diselamatkan,” ujar Tukimin.

Menurutnya, angin ribut memutar selama lima menit. Warga Dusun Ngawen yang lain, Sardi Diyono, bercerita, saat kejadian dirinya berada di ladang. “Kejadian sangat cepat namun beruntung warga tidak ada yang luka. Semua warga berada di luar rumah saat angin berembus. Teras rumah rusak,” ujarnya.

Camat Selogiri, Bambang Haryanto yang turun ke lokasi kejadian menyatakan, bahan makan dan genting menjadi kebutuhan mendesak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya