SOLOPOS.COM - Railbus Batara Kresna berhenti saat melintas di kawasan Jl. Slamet Riyadi Solo, Selasa (29/3/2016) siang karena pohon tumbang yang melintang. (Ivanovic Aldino/JIBI/Solopos)

Angin kencang Solo memorakporandakan jalan utama Jl Slamet Riyadi.

Solopos.com, SOLO — Pohon di jalan utam di Kota Solo, Jl Slamet Riyadi tumbang akibat angin kencang, Selasa (29/3/2016) siang. Hujan deras disertai angin kencang membuat pohon asem di depan Kantor Satlantas Polresta Solo dan pohon cemara di depan Diamond Restaurant tumbang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga:
Pengendara Motor Luka-Luka Tertimpa Pohon Tumbang Jl Slamet Riyadi
Jl Slamet Riyadi Ditutup

Kepadatan lalu lintas terlihat di Jl. Slamet Riyadi Solo, Selasa (29/3/2016). Kepadatan lalu lintas tersebut terjadi akibat pohon tumbang yang melintang di ruas jalan protokol Kota Solo tersebut. (Ivanovic Aldino/JIBI/Solopos)

Kepadatan lalu lintas terlihat di Jl. Slamet Riyadi Solo, Selasa (29/3/2016). Kepadatan lalu lintas tersebut terjadi akibat pohon tumbang yang melintang di ruas jalan protokol Kota Solo tersebut. (Ivanovic Aldino/JIBI/Solopos)

Akibatnya arus lalu lintas di Jl Slamet Riyadi lumpuh karena ditutup, Railbus Batara Kresna dari Wonogiri menuju Stasiun Purwosari juga berhenti selama satu jam di Jl Slamet Riyadi.

Kedua pohon tersebut tumbang dalam waktu bersamaan. Puluhan petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, SAR UNS, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Palang Merah Indonesia (PMI) Solo, Linmas Kota Solo, dan warga sekitar bahu-membahu membersihkan dua pohon tumbang di jalan protokol Kota Bengawan itu.

Lalu lintas dari perempatan Solo Centre Point hingga Gendengan ditutup selama kurang lebih satu jam untuk pembersihan pohon tumbang.

Pletok

Tukang parkir yang berjaga di depan Diamond Restaurant, Karno, 63, menuturkan tumbangnya dua pohon berusia puluhan tahun tersebut terjadi hampir berbarengan.

“Saya lagi jaga parkir di sini. Tiba-tiba denger bunyi pletok. Setelah itu disusul suara bunyi krutuk-krutuk, ternyata dua pohon di sekitar sini ambruk,” terangnya.

Petugas BPBD kota Solo berusaha menyingkirkan pohon asem yang tumbang menutup Jl Slamet Riyadi, Gendengan (depan RS Slamet Riyadi), Selasa (29/3/2016). Pohon asem tua tersebut ambruk akibat lapuk dan tak kuat menahan terpaan angin kencang saat hujan. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Petugas BPBD kota Solo berusaha menyingkirkan pohon asem yang tumbang menutup Jl Slamet Riyadi, Gendengan (depan RS Slamet Riyadi), Selasa (29/3/2016). Pohon asem tua tersebut ambruk akibat lapuk dan tak kuat menahan terpaan angin kencang saat hujan. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Karno mengatakan saat kejadian lalu lintas di sekitar Jl. Slamet Riyadi cukup ramai lantaran berbarengan dengan jam pulang sekolah. “Lumayan ramai jalannya. Untung yang kejatuhan bagian belakang mobilnya saja. Orangnya di dalam restoran. Kalau yang di sana [depan Satlantas Polresta] ada yang jatuh,” bebernya.

Ambruknya dua pohon yang melintang di Jl. Slamet Riyadi itu, perjalanan Kereta Api Railbus Bathara Kresna sempat terhenti di rel kereta api sebelah barat Solo Grand Mall selama hampir satu jam. Kondektur Railbus Bathara Kresna, Sandy, mengatakan saat kejadian kereta api dari Wonogiri tersebut berisi 25 penumpang.

“Tadi ada 15 penumpang yang keburu mengejar kereta ke Jakarta dan tidak mau menunggu lalu naik becak dan armada lain dari sini. Saat ini masih ada 10 penumpang yang bertahan menanti jalan dibersihkan,” jelasnya.

Menurut Sandy, selama setahun bertugas di Bathara Kresna, perjalanan keretanya belum pernah terhalang pohon tumbang. “Baru sekali ini mengalami perjalanan railbus terganggu pohon tumbang. Petak jalan di sini memang mepet sekali dengan pohon,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya