SOLOPOS.COM - Sejumlah pohon pinus berukuran kecil di kawasan Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang patah batang karena diterjang angin kencang, Rabu (23/10-2019). (Antara-Heru Suyitno)

Solopos.com, SEMARANG — Bencana alam angin kencang melanda lereng Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang, Minggu (17/11/2019). Bencana alam itu merusak lahan perkebunan di lereng gunung setempat.

Saryanto, salah seorang petani Desa Grenden, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menyampaikan bencana angin kencang yang melanda lereng Gunung Merbabu bukan hanya merusak rumah warga. Angin kencang juga memorak-porandakan lahan pertanian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak rumah saja, ini tanaman juga rusak dibawa angin,” ujarnya sebagaimana dikutip siaran resmi Pemkab Magelang yang diterima Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Bencana angin kencang tersebut terjadi sepanjang hari Minggu. Meski tidak separah pada pertengahan Oktober 2019 lalu, fenomena alam itu berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Pasalnya, ekonomi masyarakat belum pulih, tetapi harus kembali mengeluarkan biaya ekstra untuk memperbaiki rumah dan lahan pertaniannya yang terancam gagal panen.

Para petani terpaksa mengulang proses tanam dengan membeli plastik mulsa seharga Rp 600.000/gulung, dan bibit baru pada kisaran Rp200.000. Modal itu belum termasuk biaya pupuk dan tenaga perawatan. “Setelah angin pertama belum panen, sekarang juga rusak lagi, modal sudah habis,” keluh Saryanto.

Senada dengan Saryanto, warga lain Dusun Kiyudan Desa Ketundan Kecamatan Pakis, Suroso, juga menghadapi kerugian pascabencana angin kencang itu. “Rumah saya rusak atapnya. Padahal baru diperbaiki selesai awal bulan ini,” ujarnya.

Suroso mengaku kini kesulitan mencari pengganti sebagian genting atap rumahnya. Jika pada bencana awal masih ada bantuan dari sukarelawan, saat ini belum lagi ada bantuan. Sementara itu, kondisi ladang beserta tanamnya yang biasa diandalkan untuk mendapatkan penghasilan juga rusak disapu angin.

Baik Suroso dan Saryanto, maupun warga lereng Merbabu lainnya tentunya berharap bantuan untuk memperbaiki rumah dan ladang mereka. Sesuai data BPBD Kabupaten Magelang, angin kencang, Minggu lalu, melanda empat dusun, yakni Dusun Kiyudan, Kecitran, Krembuyungan, dan Semampiran di Desa Ketundan, Kecamatan Pakis.

Peristiwa itu melanda wilayah setempat pada pukul 03.00 WIB. Bencana alam itu mengakibatkan sedikitnya 76 rumah rusak ringan dan satu rumah rusak sedang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya