SOLOPOS.COM - Seorang guru membersihkan plafon ruang kelas yang jatuh akibat tertimpa angin puting beliung di SDN 2 Grudo, Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat (13/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara)

Angin kencang Ngawi berupa puting beling memicu bencana alam yang menyebabkan rusaknya gedung sekolah.

Madiunpos.com, NGAWI – Bencana alam angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur merusak gedung sekolah dan puluhan rumah warga setempat. Tak dilaporkan adanya korban kendati bangunan sekolah itu tertimpa pohon setinggi lima meter akibat angina kencang Ngawi itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Angin kencang yang disertai hujan deras tersebut melanda dua desa, yakni Desa Grudo dan Desa Jururejo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi. Akibat puting beliung itu, gedung SDN 2 Grudo rusak parah karena tertimpa pohon setinggi lima meter yang tumbang. Beruntung, saat kejadian seluruh siswa dan guru sudah pulang.

Kepala SDN 2 Grudo Atik Utami, Jumat, mengatakan angin kencang Ngawi tersebut memorakporandakan sekolahnya pada Kamis (12/11/2015) petang. Terdapat tiga ruang kelas yang rusak, yakni kelas IV, kelas V, dan kelas VI.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kerusakannya cukup parah. Kostruksi bangunan sebelumnya memang sudah lapuk karena usia, sehingga saat tertiup angin dan tertimpa pohon, plafonnya langsung jatuh di ruang kelas. Untungnya kejadiannya sore sehingga guru dan siswa sudah pulang,” ujar Atik kepada wartawan, Jumat (13/11/2015).

Siswa Diliburkan
Akibat kerusakan tersebut, proses belajar dan mengajar pada hari Jumat dihentikan. Para siswa dibantu guru setempat bergotong-royong membersihkan material bangunan yang runtuh di kelas.

Istri penjaga sekolah yang tinggal di lingkungan sekolah setempat, Sutini, mengaku kaget dengan terjangan puting beliung tersebut. Ia menjelaskan, sebelum pohon tumbang, hujan deras, dan angin kencang sempat berputar-putar di sekitar bangunan sekolah.

“Anginnya berputar-putar cepat sekali. Tiba-tiba pohon lamtoro di belakang sekolah tumbang dan mengenai bangunan sekolah,” kata dia.

Rusak Kantor Desa
Bukan hanya merusak bangunan sekolah, puting beliung juga merusak puluhan rumah warga termasuk kantor desa setempat. Beruntung kerusakannya tergolong ringan, yakni hanya genting-genting rumah yang beterbangan akibat terempas angin.

Bencana angin puting beliung di Desa Grudo sudah dua kali terjadi sejak memasuki musim hujan awal November 2015 ini. Sebelumnya, sebuah rumah semi permanen milik warga desa setempat rusak akibat terempas puting beliung pada awal pekan lalu.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana alam puting beliung tersebut. Warga diimbau waspada jika hujan deras disertai angin kencang melanda di sekitar lingkungannya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya