SOLOPOS.COM - Ilustrasi Rumah Roboh (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Rumah milik Wignyo Paniyem, 61, roboh akibat terjangan angin puting beliung, Senin (22/9/2014) sekitar pukul 17.00 WIB. Beruntung, warga RT 003/RW 011 Dusun Ngoro-oro, Kelurahan Gayamdompo, Kecamatan Karanganyar itu sedang tak berada di rumah yang terbuat dari bambu tersebut.

Rumah milik janda itu telah masuk daftar tunggu rehab rumah tidak layak huni (RTLH). Paniyem mengkisahkan kala kejadian itu berlangsung, dirinya tengah berada di rumah milik putra sulungnya yang tepat berada di samping rumahnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tiba-tiba terdengar suara bruk keras sekali, saya langsung berlari keluar dan mendapati rumah saya sudah tidak berbentuk. Seluruh barang-barang tertimbun reruntuhan rumah,” terang dia dalam bahasa jawa, saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Selasa (23/9/2014).

Saat itu, lanjut Paniyem, cuaca kurang bersahabat dengan angin berembus kencang. Rumah berdinding bambu yang telah ditinggalinya selama kurang lebih 20 tahun itu kondisinya juga sudah miring ke samping. “Kebetulan di belakang rumah itu hanya hutan bambu, jadi saya menduga angin dari belakang [rumah] yang merobohkan rumah saya,” imbuhnya.

Di saat yang sama, Ketua RT 003/RW 011 Kelurahan Gayamdompo, Harto Wiyono mengatakan reruntuhan bangunan belum dibersihkan lantaran menunggu peninjauan dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. Pada Rabu (24/9/2014) ia berencana menggerakkan warga sekitar untuk membersihkan reruntuhan rumah Paniyem.

“Karena kejadian baru Senin sore, reruntuhan memang belum kami bersihkan. Rencananya kerja bakti digelar Rabu. Rumah Paniyem mungkin akan kembali kami dirikan,” ungkap dia.

Harto telah melaporkan musibah itu kepada pihak kelurahan, yang langsung meneruskan informasi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar. Selasa siang, tim dari BPBD tiba di lokasi untuk menyerahkan bantuan logistik berupa pakaian dan makanan cepat saji. Petugas juga mengumpulkan data lapangan sekaligus menghitung nilai kerugian akibat bencana tersebut.

Lurah Gayamdompo, Sukatno, menerangkan Paniyem adalah salah satu dari sekian warga yang kurang mampu di wilayahnya. Rumah miliknya juga diajukan untuk mengikuti program rehab RTLH. “Di kelurahan kami memang masih banyak yang memiliki rumah tidak layak huni. Rencananya secara bertahap akan kami ajukan untuk direhab,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya