SOLOPOS.COM - Ilustrasi Puting Beliung (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, KARANGANYAR — Angin puting beliung menerjang empat dusun di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jatipuro, Sabtu (17/5/2014). Akibatnya, puluhan rumah warga rusak setelah diterjang angin puting beliung.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah. Angin puting beliung juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat langsung melakukan evakuasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi yang dihimpun Solopos.com menyebutkan kejadian bermula pada Sabtu sekitar pukul 14.15 WIB. Tiba-tiba langit yang semula cerah mendadak menjadi mendung dan gelap. Kemudian turun hujan deras disertai angin kencang yang menderu kencang dan berputar-putar di atas langit. Genting-genting rumah langsung bertebangan di atas langit.

Mengetahui kejadian itu, sontak warga yang saat itu tengah berada di dalam rumah langsung berhamburan keluar. Terjangan angin puting beliung saat itu juga langsung menimbulkan kepanikan warga. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung melaporkan ke aparat desa dan ditindaklanjuti ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar. Tim BPBD yang menerima laporan langsung melakukan evakuasi dan dibantu bersama warga membersihkan sisa-sisa puing reruntuhan.

Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Aji Pratama Heru K. kepada Solopos.com, Minggu (18/5/2014), mengatakan bencana angin puting beliung menyapu rumah warga di empat dusun, yakni Dusun Ngenep, Kendil, Porosido, dan Winong Desa Jatimulyo, Kecamatan Jatipuro. “Tiga rumah rusak sedang dan 18 rumah rusak ringan,” ujarnya.

Heru meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bahaya angin tersebut. Heru juga mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) untuk memetakan pohon di pinggir jalan raya yang berusia tua dan rentan roboh jika diterjang angin kencang. “Jadi jangan sampai ada pohon tumbang dan menelan korban pengguna jalan,” ujarnya.

Selain itu, Heru menambahkan melakukan koordinasi dengan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) terkait titik baliho serta reklame rawan roboh. Pihaknya meminta BPPT untuk mengecek kondisi tiang penyangga baliho maupun reklame yang dipasang apakah masih dalam kondisi baik atau tidak. Menurutnya, langkah itu dilakukan guna meminimalisasi jatuhnya korban dalam bencana tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya