SOLOPOS.COM - Lomba kincir angin gelaran Kemenristek di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul.

Lomba kincir angin gelaran Kemenristek di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul cukup menarik minat wisatawan untuk menyaksikan sekaligus mengetahui cara kerja pembangkit listrik tenaga hybrid, Jumat (28/12/2012). (JIBI/Harian Jogja/Dinda Leo Listy )

BANTUL – Hari pertama lomba desain kincir angin yang digelar Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Jumat (28/12/2012), diwarnai tumbanynya dua dari 27 kincir angin akibat diterjang  angin laut.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Adapun dari 25 kincir angin yang tersisa, hanya sebagian kecil yang dapat berputar cukup kencang. Salah satunya adalah kincir angin milik peserta dari Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) jurusan Teknik Mesin.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kebetulan kami sudah sering mengikuti lomba desain kincir angin. Mulai lomba yang digelar di UNS, UGM, UNDIP, ITB, hingga UI,” kata ketua tim jurusan Teknik Mesin UMS, Fajar Nuh Pratama, 24. Selain Fajar, tim itu terdiri dari Novi Febrianto, 21, dan M. Akbar Riyadi, 21 dan satu dosen pembimbing Nur Aklis.

Kepada Harian Jogja, Fajar mengungkapkan kecilnya diameter blade (bilah kincir) yang hanya 1,12 meter adalah salah satu rahasia maksimalnya putaran kincir karya timnya. Sempitnya penampang dari tujuh blade membuat kincir itu lebih ringan berputar.

Novi menjelaskan, cara kerja kincir angin menghasilkan tenaga hybrid cukup sederhana. “Putaran kincir menggerakkan altenator dan menghasilkan daya yang tersimpan pada aki (accu),” terang mahasiswa semester tujuh itu.

Selain demi mengasah teori yang diperoleh dari bangku kuliah, anggota tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Pandu Wicahya, 18, mengaku tertantang mengikuti lomba desain kincir angin karena menawarkan kesan petualangan.

“Selama lima hari kami tinggal di tenda di tepi pantai. Lelah, tapi menyenangkan,” ujar Pandu. Disinggung mengenai kincir angin yang dibangun bersama anggota timnya, Pandu mengungkapkan bahwa mereka telah menghabiskan waktu satu bulan untuk menghimpun referensi. “Kincir dengan jari-jari 80 centimeter ini mampu menghasilkan energi sekitar 11,35 volt,” urai Pandu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya