SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

MATARAM- Angin kencang tiga hari terakhir melanda Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sejumlah bangunan roboh, puluhan baliho dan pohon bertumbangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi dari RSUP NTB, dua orang tewas akibat tertimpa pohon saat berkendara. Seorang diantaranya Wakil Komandan Detasemen POM IX Udayana di Mataram, Mayor CPM I Ketut Gelgel Winaya Arka.

Winaya menghembuskan napas terakhir di RSUP Mataram tadi malam. Saat dibawa ke rumah sakit, ia sudah dalam kondisi kritis.

Humas RSUP NTB, Lalu Arya di Mataram Jumat (16/3/2012) mengatakan, Winaya meninggal saat hendak mendapat perawatan maksimal.

“Pihak rumah sakit telah menyerahkan secara resmi jenazah ke Detasemen POM pagi tadi,” kata Arya.

Winaya tengah mengemudikan mobil Avanza di Jalan Pejanggik, salah satu jalan protokol di Mataram. Saat sampai di depan Kantor Lurah Cakra Barat, sebuah pohon asam besar tumbang dan menimpa bagian depan mobil hingga ringsek. Winaya terjepit di dalam kendaraan dan luka parah.

Seorang lain yang tewas adalah Made Tayane, warga Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Mataram. Made tewas tertimpa pohon waru, sesaat setelah berhenti memarkir kendaraan, di kawasan dekat perumahannya. Ia tewas di RSUP NTB dengan luka parah dan leher patah.

Angin kencang juga telah menyebabkan sejumlah bangunan roboh. Pantauan detikcom Jumat (16/3), di komplek Perumnas LA Resort, selatan Kota Mataram, sejumlah rumah temboknya rubuh diterjang angin tadi malam.

Sebuah gudang material bangunan seluas 150 meter persegi di sebelah komplek perumahan itu, rata dengan tanah setelah dihantam angin. Tembok bangunan dengan konstruksi besi beratap seng itu rubuh. Sementara atapnya melayang dibawa angin hingga 20 meter.

Sejumlah baliho di dalam kota juga bertumbangan, antara lain di kawasan pusat bisnis dan perdagangan Cakranegara. Sementara pohon-pohon besar roboh. Di kompleks pertokoan Pagesangan, atap canopy beberapa ruko berjatuhan. Beberapa lapak pedagang kaki lima di depan kampus Universitas Muhammadiyah di kawasan itu, juga tercerai berai dihantam angin.

BMKG memperkirakan angin kencang masih melanda Lombok hingga sepekan kedepan. Tiga hari mendatang akan menjadi puncak cuaca ekstrem. Nelayan diimbau tak melaut. Dalam tiga hari mendatang, tinggi gelombang di perairan NTB akan mencapai tujuh meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya