GUNUNGKIDUL—Hujan disertai angin kencang kembali menimbulkan kerusakan di wilayah Gunungkidul. Dua pohon ambruk di dua titik berbeda di kecamatan Ponjing. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini meskipun angka kerugian mencapai jutaan rupiah.
Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota
Di padukuhan Karangasem, Desa Karangasem, Ponjong, sebuah pohon angsana rubuh menimpa rumah limasan milik Samiyem, 70.
Menurutnya, saat itu hujan deras dan angin kencang berlangsung cukup lama. Mendadak suara keras terjadi setelah pohon angsana berdiameter 1,5 meter di samping rumahnya merubuhi rumahnya. Beruntung Samiyem tidak mengalami luka apapun. Dia kemudian segera melarikan diri keluar rumah untuk mencari perlindungan.
“Setelah ambruk saya langsung lari keluar rumah” tuturnya.
Akibat tumbangnya pohon berukuran besar ini, Rumah Samiyem mengalami kerusakan yang cukup parah. Sebagian rumahnya kehilangan atap dan hancur di beberapa titik.
Tidak hanya itu perabotan yang ada di dalam rumahnya juga mengalami kerusakan akibat rontokan material rumahnya yang tertimpa pohon. Hingga hari ini, warga masih bekerja bakti membersihkan puing rumah Samiyem dan memperbaiki kerusakan atap bangunan.
Sementara itu di jalan penghubung desa Karangasem dan Bedoyo, sebuah pohon waru juga tumbang tak kuat menahan angin kencang.
Pohon waru tersebu menimpa kabel listrik tekanan tinggi yang membentang di tepi jalan. Salah satu saksi, Suhartono mengatakan, ambruknya pohon tersebut diiringi dengan suara ledakan akibat arus pendek yang terjadi karena putusnya kabel listrik.
Menanggapi semakin tingginya resiko pohon tumbang di Gunungkidul, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Budi Harjo ketika dihubungi Harian Jogja Kamis (13/12) mengatakan, pihaknya sudah mendisribusikan bantuan logistik berupa bahan-bahan bangunan kepada korban.