SOLOPOS.COM - Aksi damai Jogja Lawan Klithih di kawasan Titik Nol Kilometer, Jogja, Senin (3/1/2022). (Istimewa)

Solopos.com, JOGJA — Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Yogyakarta, Racha Julian Chairurisal, mengecam keras tindakan kejahatan jalanan atau klitih yang menimpa salah satu anggotanya. IPM meminta kepada pemerintah DI Yogyakarta untuk serius menangani kasus ini.

Seperti diketahui aksi klitih kembali terjadi di Jogja dan memakan korban nyawa seorang pelajar SMA Muhammadiyah 2 Jogja bernama Daffa Adzin Albasith. Korban tewas merupakan anggota aktif Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kita perlu mengecam perbuatan klitih yang mayoritas dilakukan oleh pelajar, dan meminta seluruh elemen mulai dari teman sebaya, keluarga, organisasi masyarakat, tenaga pendidik, dan pihak yang berwajib untuk secara kolektif menangani klithih secara serius,” kata dia melalui keterangan tertulis kepada Harian Jogja [Solopos Media Group], Selasa (5/4/2022).

Baca Juga: Pelaku Klitih Banyak yang Telah Diadili, Tapi Hukumannya Hanya 3 Tahun

Dia menilai situasi keamanan Jogja berkaitan dengan aksi klitih ini semakin mengkhawatirkan. IPM meminta kepada pemerintah DIY dengan tegas menangani kasus ini dengan strategi yang tidak bertele-tele dan memberi efek jera. Untuk itu, perlu sinergi semua pihak dalam rangka mencegah kasus serupa.

Kepala Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik Pimpinan Wilayah IPM Muhammad Yasir Abdad, mengatakan organisasinya sedang menyiapkan skema trauma healing bagi korban klitih, terutama remaja yang melihat langsung kekerasan jalanan seperti pembacokan dan penganiayaan lain yang menyebabkan trauma.

“Saat ini yang bisa kami lakukan sebagai pihak yang juga membidangi isu pelajar adalah menyiapkan skema pendampingan trauma healing bagi teman kami yang melihat langsung kejadian penganiayaan kepada adinda Daffa Adzin Albasith. Tentu dalam hal ini kami juga akan melakukan audiensi dengan KPAI dan Aisyah untuk menyiapkan tim khusus yang kompeten dalam proses pendampingan trauma,” ujar dia.

Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas 5 Pelaku Klitih yang Tewaskan Seorang Remaja

Menurut dia, kemampuan melihat inti pokok permasalahan sosial dan menyiapkan langkah strategis yang menyentuh langsung para pelajar perlu diperbanyak agar pelajar di DIY semakin sadar bahwa kebutuhan rasa aman masyarakat merupakan tanggung jawab bersama.

“Selain itu, strategi jangka panjang yang juga kami siapkan adalah membentuk satuan tugas yang memberikan pendidikan sosial berbasis penyaluran skill bagi pelajar di DIY agar dapat memanfaatkan waktu luang dengan hal yang positif,” ucap Yasir saat ditemui di Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Yasir menjelaskan pendekatan strategi ini diambil berdasarkan hasil riset yang dilakukan. Dalam riset itu ditemukan bahwa diperlukan media penyalur minat dan bakat bagi pelajar untuk menghindarkan pelajar dari kegiatan-kegiatan yang kurang produktif dan mengarah pada tindakan kriminal, seperti klitih.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Anggotanya Jadi Korban Klithih, IPM DIY Siapkan Skema Trauma Healing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya