SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pekanbaru— Misteri kematian anggota TNI AD Bataliyon Arhanud 003/Tangerang, Prada Jefri, belum terungkap jelas. Namun ada dugaan, korban meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan oleh empat seniornya.

Kecurigaan tersebut muncul setelah pihak keluarga berdasarkan surat rahasia yang diterima keluarga korban. Surat yang dikeluarkan Resimen Arhanud, No: R/302-1/LAPSUS/IV/2010 dan ditujukan ke Danmenarhanud itu disebutkan, Prada Jefri Sinaga sebelum meninggal dunia sempat dianiaya empat seniornya pada Jumat (16/04) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keempat senior itu adalah Prada Arief Setiawan, Prada Ries, Prada Lukman, dan Prada Wendi Novrizal. Mereka melakukan kontak fisik kepada dua juniornya yakni Prada Jefri Sinaga dan Prada Noviadhi. Masing-masing senior melakukan pemukulan lima sampai 15 kali.

“Tindakan tersebut dilakukan karena Prada Jefri  menunjukan sikap yang kurang respek terhadap seniornya,” kata kerabat korban, Gortap Sinaga, mengutip isi surat itu, Selasa (20/4).

Sehari setelah pengeroyokan para senior itu, keesokan harinya, Jefri Sinaga pun meninggal dunia. Keterangannya sementara, Jefri dianggap meninggal dunia karena mengalami serangan jantung.

Pihak Batalyon Arhanud 003 pun sampai saat ini belum dapat memastikan penyebab kematian Jefri Sinaga. Dalam surat itu disebutkan, tenggang waktu antara jam kematian dan kejadian pemukulan cukup lama. Alasan ini pihak kesatuannya belum dapat menyimpulkan penyebab meninggalnya Jefri Sinaga.

“Aneh saja, jarak waktu sehari  antara pengeroyokan dan kematian kok dianggap lama. Kami menduga kuat kematian adik kami karena pengeroyokan,” kata  Gortap.

Kejanggalan lainnya, di bagian perut korban terdapat bekas tusukan. Bibir pecah dan terdapat bekas lembab yang cukup banyak.

“Kenapa harus ada yang ditutup-tutupi dalam masalah ini. Kalau bataliyonnya menyebut adik kami ini meninggal karena pengeroyokan ya sudah kami dapat menerima. Yang membuat kami tidak terima itu dianggap punya serangan jantung,” kata Gortap.

Saat ini pihak keluarga korban masih melakukan otopsi di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. Ini dilakukan guna mengetahui kepastian penyebab kematian Jefri Sinaga yang baru setahun bertugas di Arhanud 003 Tangerang.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya