SOLOPOS.COM - Ilustrasi padi. (Solopos/dok)

Ilustrasi/dok

BANTUL—Tenaga ahli untuk pengendalian hama terpadu (PHT) selama ini masih berasal dari petani. Namun ke depan, anggota TNI akan dilibatkan. Bantul akan menjadi percontohan program ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Balai Proteksi Tanaman Pertanian DIY, Nono Hartanto, mengungkapkan selama ini ada Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). Namun sejauh itu pula selalu dilakukan kepada para petani, bahkan 40% perempuan. Padahal untuk itu diperlukan peran serta tidak hanya petani.

Sementara melihat adanya potensi para prajurit tentara, maka tercetuslah program SLPHT untuk TNI. Program ini merupakan yang pertama di Indonesia. “Saya bertemu dengan Dandim dan kami bicara banyak ternyata ada potensi TNI untuk jadi ahli pengendalian hama,” ucap dia saat ditemui di sela-sela pembukaan SLPHT di gedung Laboraturium Pengamatan Hama Penyakit Tanaman, Wijirejo, Pandak, Rabu (20/2/2013).

Dari program itu, diharapkan nantinya anggota TNI yang terdiri dari anggota Babinsa Kodim 0729/Bantul dapat menjadi pendamping petani dalam pengendalian hama terpadu. Untuk melaksanakan SLPHT, Ketua Panitia SLPHT, Paryanto menjelaskan peserta yang sudah lolos seleksi nantinya akan mengikuti pembelajaran 12 kali, masing-masing lima jam sekali setiap minggunya.

Selain teori, peserta juga mendapat pembelajaran lapangan. Hasil pengamatan di lapangan akan didiskusikan. Selain itu, di akhir pembelajaran seluruh peserta akan memaparkan kepada masyarakat tentang apa yang didapat selama pendidikan. “Jadi mereka menguasai ilmu berdasarkan pengalaman. Selain itu mengasah mental untuk tampil di depan umum,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya