SOLOPOS.COM - Tanggapan Adhyaksa Dault tentang foto kontroversial kegiatan pramuka (Instagram @adhyaksadault)

Adhyaksa Dault menanggapi foto kontroversial kegiatan anggota pramuka makan tanpa alas yang bikin hati teriris.

Solopos.com, SOLO – Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan dengan beredarnya foto sejumlah bocah berseragam pramuka yang tampak menyantap makanan yang diletakkan di tanah rerumputan tanpa alas apapun. Foto kontroversial yang membuat hati teriris itu pun dalam sekejap viral di media sosial.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga dunia maya (netizen) sangat menyayangkan tindakan para pembimbing pramuka yang bertanggung jawab atas kejadian itu. Menurut mereka, tindakan itu sangat tidak manusiawi. Guna menanggapi kabar tersebut, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, angkat bicara. (Kelompok Berseragam Pramuka Makan di Tanah Bikin Geram)

Melalui akun Instagram pribadinya, @adhyaksadault, Adhyaksa menegaskan dirinya turut prihatin melihat kejadian tersebut. Ia menyampaikan keprihatinannya lewat kolase dua foto yang memperlihatkan foto viral makan tanpa alas dengan foto beralas daun yang semestinya dilakukan.

“Assalamualikum. Salam pramuka. Pagi ini (25/3/2017) di grup WA, saya menerima foto beberapa pramuka makan bersama di suatu tempat, namun nasinya ditaruh di rumput tanpa alas. Saya cek, foto tersebut sudah menyebar di media sosial, dan mendapatkan kritik keras bahkan kecaman dari anggora Gerakan Pramuka,” tulis dia mengawali rangkaian kalimat yang ditulis pada keterangan foto yang diunggahnya, Sabtu (25/3/2017).

Bukan Bagian Pembinaan

Menurut Adhyaksa, foto yang menuai kritikan pedas itu bukanlah bagian dari pendidikan dan pembinaan di gerakan pramuka. Ia menambahkan, kegiatan pramuka yang ideal semestinya mendidik, menggembirakan, mengispirasi, menyenangkan, serta menguatkan persaudaraan di antara pesertanya.

“Saya tegaskan ini bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di gerakan pramuka, saya sangat menyayangkan ini. Saya pastikan bahwa pembina kegiatan tersebut belum mengikuti atau memenuhi kualifikasi pembina Pramuka. Sebagai informasi, setiap harinya ada ribuan kegiatan gerakan pramuka dilaksanakan di sekolah-sekolah dan alam terbuka di seluruh Indonesia, dan semua kegiatan pramuka itu mendidik, menggembirakan, menginspirasi serta menyenangkan, menguatkan persaudaraan anak-anak kita,” sambung dia.

Lebih lanjut, Adhyaksa telah berkoordinasi dengan pengurus Kwarnas terkait untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. Ia meminta agar pihak panitia penyelenggara kegiatan itu ditegur dan diberikan pembinaan, paling lambat sampai Senin (27/3/2017).

“Saya minta agar panitia kegiatan tersebut ditegur dan diberikan pembinaan. Kejadian ini harus dijadikan pelajaran berharga dan tidak boleh terulang kembali. Kita akan selesaikan ini dengan sebaik-baiknya. Paling lambat Senin, 27 Maret 2017, masalah ini sudah jelas duduk perkaranya dan selesai,” tandasnya.

Sebagai penutup, Adhyaksa mengimbau kepada anggota pramuka mengunggah foto maupun video kegiatan kepramukaan ke media sosial. Hal itu dimaksudkan untuk memberi pengetahuan kepada semua orang di berbagai belahan dunia bahwa kegiatan pramuka itu mendidik, menggembirakan, serta menginspirasi.

“Saya serukan kepada pramuka di manapun berada. Ada ribuan foto dan video kegiatan pramuka di setiap telepon genggam dan laptop anak pramuka, saya minta posting, upload semua foto dan video tersebut di medsos. Agar dunia tahu bahwa kegiatan pramuka itu mendidik, menggembirakan, mengispirasi, serta menyenangkan, menguatkan persaudaraan anak-anak kita. Jangan sampai karena satu foto makan tanpa alas Gerakan Pramuka tercoreng. Terima kasih saya haturkan kepada kaka-kakak pembina pramuka dan masyarakat atas masukannya untuk kebaikan dan kemajuan Gerakan Pramuka,” tutupnya.

Tak pelak, unggahan Adhyaksa itu pun menuai berbagai respons dari netizen. Kebanyakan dari mereka mendukung sikap tegas dan tanggap yang ditunjukkannya atas kejadian tersebut. Bahkan, tak sedikit pula yang menceritakan pengalaman serupa dengan sejumlah anggota pramuka tersebut.

“Salut pak. Pramuka memang mengajarkan kemandirian, tapi tidak dengan cara menjijikkan seperti itu. Semoga panitianya segera sadar dan dapat hidayah dari Tuhan,” tulis @mboke_adhyiiit.

“Saya dulu ikut pramuka sangat menyenangkan dan berkesan sampai sekarang. Tapi, begitu melihat foto ini jadi miris. Ini perilaku tak manusiawi yang sama halnya mengayamkan manusia,” sambung @khoirul_padli.

“Kalau dilihat-lihat itu nasinya sedikit. Yang ada itu malah yang dicomot batu, bukan nasi. Pembinanya ini kurang binaan, ayo pak segera dibina biar tidak terjadi lagi,” imbu @rswinaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya