SOLOPOS.COM - Guntur Wahyu Nugroho. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Sikap anggota Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning, yang menolak vaksinasi Covid-19 menuai kritik dari sejumlah kalangan, salah satunya aktivis Forum Kota Solo, Guntur Wahyu Nugroho.

Guntur menuliskan pandangannya terkait sikap dan pernyataan Ribka Tjiptaning, di media sosial Facebook. Dalam tulisan itu Guntur mengakui tidak semua orang layak dan memenuhi syarat untuk divaksin.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun menurutnya ketika ada orang menolak divaksin, harus ada argumentasi yang bisa diterima akal.

Tak Hanya Lokasi Penyimpanan, Polresta Solo Juga Amankan Proses Vaksinasi Covid-19

Argumentasi itu, ungkap dia, bisa tentang ikhtiar apa saja yang akan dilakukan agar tidak tertular Covid-19 dan tidak menulari orang lain. Bisa juga argumentasi masuk akal lainnya.

"Yang dipertunjukkan Ribka Tjiptaning yang memilih didenda daripada divaksin tidak mendidik masyarakat. Itu sikap arogan dan pembodohan publik," ujar dia, Kamis (14/1/2021).

Guntur menilai orang yang menolak divaksin bisa karena banyak alasan, termasuk yang sederhana karena takut dengan jarum suntik. Tapi alasan itu bisa ditutupi alasan lain.

"Jangan-jangan orang menolak divaksin karena alasan sepele, takut menghadapi jarum suntik. Tapi bisa saja to membuat seribu satu alasan untuk menutupi ketakutan," kata dia.

Perlu Tahu, Ini Alasan Harus Berhenti Mengunyah Es dan Alternatifnya

Guntur juga mengungkapkan alasan orang menolak divaksin Covid-19 dikarenakan memercayai adanya konspirasi jahat dibalik program vaksinasi massal ini.

"Pemerintah perlu memastikan bahwa jangkauan penduduk tervaksin secara prosentase sudah aman, sehingga akan tercipta herd immunity [imunitas kelompok]," imbuh dia.

Deteksi Pengawasan

Guntur menilai pemerintah perlu membuat mekanisme deteksi dan pengawasan orang-orang yang memenuhi syarat, namun menolak untuk divaksinasi Covid-19.

"Pemerintah perlu menciptakan mekanisme deteksi dan monitoring terhadap orang yang memenuhi syarat tapi menolak divaksin, serta konsekuensi-konsekuensi secara adil dan transparan," urai dia.

Video Viral Ibu-Ibu PKL Sukoharjo Adu Mulut Dengan Satpol PP

Diberitakan, dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Selasa (12/1/2021), Ribka Tjiptaning menyatakan tidak mau divaksinasi Covid-19. Ribka Tjiptaning juga mengatakan ia dan keluarganya lebih baik dikenai sanksi daripada menerima vaksin Corona.

"Saya tetap tidak mau divaksin (Corona) maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya udah 63 nih, mau semua usia boleh, tetap, di sana pun hidup di DKI semua anak-cucu saya dapat sanksi Rp 5 juta, mending gue bayar, mau jual mobil, kek," kata Ribka yang dilansir Detik.com.

32 Nakes Positif Covid-19, Puskesmas Kerjo Karanganyar Tutup 3 Hari

Politikus PDIP itu menyebut pihak Bio Farma belum mengeluarkan tahap uji klinis ketiga terkait vaksin Corona. Ia kemudian menyoroti kejadian vaksin polio dan vaksin kaki gajah, yang disebutnya sempat memakan korban di Tanah Air.

"Bagaimana, orang Bio Farma juga masih bilang belum uji klinis ketiga dan lain-lain," ujarnya.

Selain itu, Ribka Tjiptaning kembali mewanti-wanti pemerintah agar tidak melakukan perdagangan vaksin Corona. Dia juga meminta pemerintah tidak berbisnis dengan rakyat.

"Saya cuma ingatkan nih sama Adinda Menteri, nih. Negara tidak boleh berbisnis dengan rakyatnya loh. Tidak boleh, mau alasan apa saja, tidak boleh. Saya yang paling kenceng nanti tuh memasalahkan itu," sambung Ribka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya