SOLOPOS.COM - Anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana, berdialog dengan warga binaan Rutan Klas I Solo saat menunggu waktu berbuka puasa bersama, Rabu (27/4/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana, menggelar acara buka puasa bersama atau bukber para warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Klas I Solo, Rabu (27/4/2022). Hampir seluruh WBP hadir termasuk eks Bupati Klaten Sri Hartini.

Sri Hartini duduk di bagian belakang warga binaan bersama para WBP perempuan. Dia duduk lesehan beralaskan karpet dan sajadah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Eva Yuliana memanfaatkan kesempatan itu untuk berdialog dengan para warga binaan tentang banyak hal, termasuk aktivitas selama Ramadan 2022. Dalam kunjungan sekaligus bukber tersebut Eva didampingi Kepala Rutan Klas I Solo, Urip Dharma Yoga, dan jajarannya.

“Senang bisa silaturahmi dengan sedulur-sedulur warga binaan di Rutan Klas I Solo. Walau tidak semua bisa buka bersama kami karena kapasitas tempat dan pertimbangan lain, sehingga digilir. Tidak bisa 500 sekian warga binaan,” ujarnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Tapi Eva bersyukur bisa memastikan kualitas makanan yang dikonsumsi warga binaan dan kebersihan Rutan Klas I Solo. Sebab hal itu menjadi bagian tugasnya sebagai legislator Komisi III DPR RI. Dia bisa bersilaturahmi sekaligus pengawasan.

Baca Juga: Dulu Menyeramkan, Rutan Solo Kini Asyik Buat Nongkrong dan Ngabuburit

“Saya bersyukur bisa memastikan kualitas makanan yang diterima warga binaan, kebersihan, dan lain-lain. Sebagai anggota Komisi III saya punya kewajiban melakukan fungsi pengawasan. Ini bersilaturahmi, melhat kualitas, fasilitas,” urainya.

Dari pantauan saat bukber itu, Eva menilai kualitas makanan dan kebersihan lingkungan Rutan Klas I Solo sudah cukup bagus. Sedangkan dari sisi bangunan, ia mengakui butuh biaya perawatan yng tinggi karena sudah masuk sebagai heritage atau cagar budaya.

“Kita semua tahu, biaya perawatannya [heritage] tinggi. Ini terjadi di hampir semua Rutan dan Lapas yang kebanyakan heritage. Maka itu menjadi salah satu yang perlu diperhatikan soal biaya ini,” katanya.

Baca Juga: Pesantren Kilat Ramadan, Warga Binaan Rutan Solo Belajar Mengaji

Pemindahan Rutan

Ihwal wacana pemindahan Rutan Klas I Solo, menurut Eva, sudah bergulir beberapa tahun terakhir. Salah satu pertimbangannya keberadaan Rutan Solo yang dekat permukiman penduduk. Kondisi itu membawa konsekuensi bagi para pengelola Rutan.

Lebih jauh, dalam kesempatan bukber itu, Eva menekankan pentingnya aspek kesehatan WBP Rutan Solo dengan adanya dokter dan petugas medis yang standby 24 jam. Tidak hanya Rutan Solo, ketersediaan tim medis menurutnya harus diperhatikan di semua rutan.

“Karena orang sakit kan tidak terencana. Kalau tiba-tiba ada yang sakit, rutan kan ada keterbatasan fasilitas layanan kesehatan untuk bawa ke rumah sakit. Ini sudah saya sampaikan ke Kemenkumham untuk diberikan perhatian dan solusi,” terangnya.

Baca Juga: Staf Ahli Kemenkumham Ungkap Tempat Relokasi Rutan Solo

Sementara itu, Urip Dharma Yoga mengatakan kunjungan Eva Yuliana memberikan motivasi kepada warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Terlebih pada Ramadan, bulan penuh ampunan. Dia juga bersyukur ada buka puasa bersama.

“Alhamdulillah kami dapat kunjungan Ibu Eva Yuliana yang menyempatkan diri singgah di Rutan Solo dan mengajak para warga binaan buka puasa bersama. Alhamdulillah berkenan bawa bingkisan dan gerobak makanan untuk buka puasa bersama,” katanya.

Urip juga mengapresiasi paparan Eva yang mengajak para warga binaan untuk bersabar menunggu waktu kembali ke tengah masyarakat. “Tadi dipesankan juga kepada warga binaan agar tidak mengulangi tindak pidana mereka,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya