Anggota DPR Ramai-Ramai Tolak Fasilitas Hotel Isoman, Lantas Siapa yang Usulkan?

Solopos.com, JAKARTA — Penolakan pemberian fasilitas hotel untuk anggota DPR yang menjalani isolasi mandiri karena Covid-19 ternyata bukan cuma datang dari masyarakat. Dari internal anggota DPR sendiri banyak yang menolak.

Mereka menilai kebijakan itu justru akan mengecewakan masyarakat di tengah kondisi krisis akibat pandemi Covid-19. Salah satu Anggota DPR yang menyuarakan penolakan terhadap pemberian fasilitas itu Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

“Mengusulkan kepada Sekjen DPR RI untuk menggunakan seluruh fasilitas milik DPR sebagai tempat isoman baik untuk anggota DPR, PNS di lingkungan DPR , tenaga ahli, staf sekretariat dan juga masyarakat umum,” kata Jazuli dalam video yang diunggah pada akun @FPKSDPRRI, Kamis (29/7/2021).

Baca Juga: Anggota DPR Kena Covid-19 Dapat Fasilitas Hotel, PKB: Mubadzir Mending Untuk Rakyat

Ketimbang mengeluarkan biaya untuk sewa hotel, dia mengusulkan untuk memanfaatkan Wisma DPR sebagai tempat isoman. “Ketimbang sewa hotel, manfaatkan Wisma DPR untuk isoman. Empati terhadap kondisi rakyat kebanyakan yang jauh lebih sulit dalam menghadapi wabah,” ujarnya.

Penolakan juga disampaikan oleh Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon. Dia mendukung usulan Fraksi PKS untuk memanfaatkan Wisma DPR di Kopo sebagai tempat isoman.

“Saya telah menyarankan sejak awal Juni via surat resmi pada Pimpinan DPR agar memanfaatkan Wisma DPR di Kopo utk isoman/karantina dipantau unit pelayanan kesehatan @DPR_RI. Dengan demikian tidak perlu keluar biaya untuk hotel,” kata Fadli Zon melalui akun Twitternya, Jumat (30/7/2021).

Siapa Usul?

Jika banyak yang menolak, lantas siapa yang mengusulkan fasilitas hotel untuk isoman anggota DPR?

Anggota Komisi II DPR, Yanuar Prihatin, menyebut Kesekjenan DPR RI yang merencanakan memberikan fasilitas hotel isoman anggota DPR. Menurutnya itu sangat menyakiti hati rakyat Indonesia.

“Di tengah berbagai kesulitan yang dihadapi masyarakat, rencana semacam ini sungguh menyakiti hati rakyat,” kata Yanuar, Kamis (29/7/2021).

Menurutnya, kondisi saat ini sangat sulit karena warga yang terpapar Covid-19 harus antre untuk dapat pelayanan di rumah sakit. Bahkan belum tentu dapat kamar jika ingin isolasi di RS. Selain itu dia menilai bagi masyarakat yang terpapar Covid-19 dengan gejala berat dan ada penyakit bawaan, belum tentu juga rumah sakit memiliki ketersediaan kamar untuk menampung-nya.

Baca Juga: Beredar Video 2 Anggota DPRD Solo Karaoke di Kantor, Gibran Pilih No Comment

“Coba rasakan situasi darurat semacam ini, bagi masyarakat bawah yang terpapar Covid-19 situasi mereka pasti lebih sulit lagi. Obat-obatan gratis yang disiapkan pemerintah belum tentu menjangkau mereka sepenuhnya,” ujarnya.

Bisa Urus Diri Sendiri

Yanuar menilai agak memalukan apabila anggota DPR minta diberikan fasilitasi khusus untuk isoman di saat suasana rakyat sedang kesusahan.

Menurutnya, anggota DPR memiliki kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri jika terpapar Covid-19 karena pasti paham apa yang harus dilakukan. Misalnya, mampu beli obat-obatan sendiri dan bisa isolasi sendiri. Politikus PKB itu menilai apabila ada anggaran khusus untuk fasilitasi isoman anggota DPR, lebih baik disalurkan untuk kebutuhan masyarakat.

Sebelumnya, Sekretariat Jenderal DPR RI menerbitkan surat edaran bernomor SJ/09596/SETJEN DPR RI/DA/07/2021 yang berisi informasi terkait penyediaan fasilitas isolasi mandiri bagi anggota DPR yang terpapar positif Covid-19 tanpa gejala (OTG) maupun gejala ringan.

Fasilitas karantina/isoman tersebut diperuntukkan bagi anggota DPR, staf dan ASN di lingkungan DPR yang terkonfirmasi positif Covid-19. Fasilitas isoman tersebut disediakan di dua hotel bintang tiga di Jakarta yaitu Hotel Ibis di Jalan Daan Mogot dan Hotel Oasis di Jalan Senen Raya.