SOLOPOS.COM - Anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luluk Nur Hamidah (empat dari kiri) melakukan kunjungan kerja dengan berdialog bersama 100 nelayan di Kauman, Sragen, Sabtu (11/6/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Para nelayan keramba di Waduk Kedung Ombo (WKO) di Miri dan Sumberlawang serta Waduk Ketro di Tanon, Sragen, bakal mendapatkan asuransi. Dengan asuransi ini, nelayan mendapat jaminan atas risiko yang mungkin dihadapi seperti kematian, cacat tetap, dan biaya pengobatan.

Bantuan itu akan diberikan sebagai tindak lanjut atas aspirasi 100 orang nelayan saat berdialog dengan Komisi IV DPR dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kauman, Sragen Wetan, Sragen, Sabtu (11/6/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aspirasi para nelayan itu diterima anggota Komisi IV DPR RI, Luluk Nur Hamidah. Hadir pula dalam acara itu Kepala Pelabuhan Samudra Cilacap yang mewakili Ditjen Perikanan Tangkap KKP, Imas Masriah; anggota DPRD Jateng, Mukafi Fadli; dan Wakil Bupati Sragen, Suroto. Keluhan tersebut disampaikan perwakilan nelayan dalam momentum Hari Bakti Nelayan.

“Tadi persoalan asuransi yang dikeluhkan karena hanya mendapatkan asuransi selama setahun. Para nelayan inginnya bisa mendapatkan asuransi terus selama menjadi nelayan. Saya kira ini persoalan sosialisasi,” ujar Luluk.

Baca Juga: Peralihan Musim, Nelayan di Bantul Alami Paceklik Ikan Laut

Dalam program asuransi nelayan, jelas dia, sebenarnya sudah ada subsidi pemerintah. Nelayan hanya dibebani Rp16.500 per bulan per orang. “Saya minta BPJS [Badan Penyelenggara Jaminan Sosial] menambah jumlah peserta asuransi nelayan, terutama di Sragen dan Wonogiri. Kami dapat kuota 1.000 orang, tetapi belum terealisasi,” sambung dia.

Selain asuransi, Luluk mengatakan para nelayan juga mengeluhkan harga pakan yang terus naik dengan alasan fluktuasi nilai rupiah. Saat nilai tukar rupiah turun pun, kata dia, harga pakan itu tak ikut turun.

Menurutnya, harus ada kebijakan mengontrol agar harga pakan ikan itu tidak naik. Salah satu caranya dengan memproduksi pakan dalam negeri. Ia juga mendorong nelayan untuk menghasilkan pakan mandiri.

“Jadi ke depan ada pelatihan pembuatan pakan sesuai kebutuhan nelayan. Bantuan mesin pembuatan pakan juga perlu dan disesuaikan dengan kondisi budidayanya. Ya, kalau nelayan keramba ya jangan diberi mesin untuk nelayan laut,” ujarnya.

Baca Juga: 20.000 PKL dan Nelayan di Sragen Dapat Bantuan Rp600.000

Dalam kesempatan itu, politikus dari PKB ini dan para pejabat lainnya sempat memberi sembako kepada para nelayan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya