SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Beratnya tugas dan besarnya risiko menjadi anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ternyata belum diimbangi dengan perlindungan asuransi atau jaminan sosial bagi mereka.

“Padahal asuransi itu sangat penting. Apalagi kalau ada kecelakaan seperti kemarin,” kata Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto, Minggu (18/3). Kecelakaan yang dimaksud yakni tergulingnya truk pemadam kebakaran (damkar) di Jl. Jogja-Wonosari Km 23, Srimulyo, Piyungan, Kamis (15/3) lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akibat kecelakaan itu, dua anggota damkar BPBD Bantul menderita luka berat hingga opname di RS Bethesda Jogja. Sedangkan empat anggota lain yang mengalami luka ringan sempat dirawat di RS Hidayatullah.

Ekspedisi Mudik 2024

Lantaran seluruh anggota BPBD Bantul belum diikutkan menjadi peserta program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Dwi harus mengajukan permohonan bantuan ke Pemkab Bantul untuk biaya pengobatan keenam anggota BPBD itu.

Hal senada diutarakan Komandan Regu I Damkar BPBD Bantul, Yohanes Widiatmoko. Sejak masih bernama Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) hingga menjadi BPBD, belum satupun karyawan yang  diikutsertakan dalam asuransi maupun program Jamsostek.

“Yang kami tahu, hal itu sudah berkali-kali disampaikan ke DPRD Bantul. Entah kenapa sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” ujarnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya