SOLOPOS.COM - Anak keturunan kerbau Kyai Slamet yang diberi nama Ponco di sekitar Alun-alun Selatan Keraton Solo, Senin (29/1/2018). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Keluarga keturunan kerbau bule Kyai Slamet memiliki anggota baru yang diberi nama Ponco.

Solopos.com, SOLO — Sumanto, 53, menghentikan laju sepeda motornya di depan warung tenda berjarak sekitar 50 meter ke arah utara dari kandang kerbau pusaka di Kompleks Alun-alun Kidul (Alkid) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Senin (29/1/2018) siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia ingin menemui istrinya, Yati, yang berjualan di warung itu. Dari arah kandang, seekor kerbau yang masih bayi berjalan keluar dari arah kandang ke dekat pintu kandang. “Nah kan, si Ponco sudah tahu kalau saya sudah dekat kandang, jadi dia keluar kandang,” kata Sumanto berujar kepada istrinya.

Kyai Ponco adalah nama kerbau keturunan Kyai Slamet yang baru lahir Senin, 7 Januari lalu. Usianya baru sekitar tiga pekan. Sumanto sendiri yang membantu persalinan Nyai Suti saat itu.

“Nyai Suti itu juga maunya dibantu suami saya. Sebelum suami saya datang, dia [Nyai Suti] seharian muter kandang terus. Begitu suami saya datang, langsung proses melahirkan,” ujar Yati.

Kyai Ponco lahir sungsang, kedua kaki keluar terlebih dahulu. “Kalau normal kan biasanya kepalanya terlebih dahulu.”

Namun, proses kelahiran kerbau itu akhirnya berjalan lancar. Keraton Solo pun kemudian bancakan (syukuran) untuk kelahiran Kyai Ponco. Yang paling disukai Sumanto dari Kyai Ponco adalah kebiasaannya segera tidur dan istirahat begitu kandangnya dibersihkan.

“Kandang bersih, dielus-elus telinganya, langsung tidur,” tutur Sumanto.

Pengelola kandang kerbau pusaka Keraton Solo, K.R.M.H. Adityo Soeryo Herbanu, mengatakan nama Ponco dipilih karena kerbau tersebut lahir pada 7 Januari 2018 pukul 21.00 WIB. Dalam hitungan kalender Jawa bertepatan dengan hari Senin Pon. “Maka diberi nama Ponco, lahir dari kerbau betina yang bernama Nyai Suti,” kata Herbanu.

Nama Ponco diberikan oleh G.K.R.Wandansari yang akrab disapa Mbak Moeng, salah satu putri Paku Buwono (PB) XII. “Diberi nama Ponco agar Keraton Surakarta Hadiningrat di beri kesejahteraan, damai, tenteram, dan abadi,” tutur Herbanu.

Kelahiran Kyai Ponco menambah koleksi kerbau bule di Keraton Solo menjadi 16 ekor. Saat ini, empat belas ekor berada di kandang sisi selatan, dua ekor di kandang di sisi utara. Empat belas ekor kerbau di kandang sisi selatan juga dibagi menjadi dua. Mereka harus dipisah, karena ada dua yang pejantan yang rawan bertarung jika dijadikan satu kandang.

Kerbau di kandang sisi barat namanya Kyai Sukro, Nyai Apon, Nyai Welas, Nyai Juminten, Nyai Paing, Kyai Jabo, dan Nyai Mugi. Mereka adalah tujuh kerbau yang diikutkan kirab Malam 1 Sura, September lalu.

Sedangkan kandang sisi timur masing-masing dihuni Kyai Sumali, Nyai Asih, Nyai Suti, Nyai Ngatmini, Kyai Setu, Nyai Sogi, dan sekarang ada Kyai Ponco. Dua ekor kerbau di kandang sisi utara namanya Kyai Joko dan Nyai Manis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya