SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Dukungan kepada Anggito Abimanyu untuk menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan makin menguat. Sejumlah partai koalisi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menganggap Anggito calon terkuat menduduki jabatan itu.

Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan, dari skala 0 hingga 5, Anggito mendapat nilai 5. “Anggito lebih komunikatif. Sisi membangun komunikasi antarlembaga, antara DPR dan eksekutif, bagus,” kata Viva Jumat.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Viva memberikan nilai empat untuk pejabat Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. Menurut dia, diperlukan orang muda untuk menjadi Menteri Keuangan. Sedangkan Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Irawan Wirjawan masing-masing diberi nilai tiga.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga menjagokan Anggito bersama tiga nama lainnya. “Dari sejumlah nama yang ada, yang kami anggap layak menggantikan Sri Mulyani adalah Anggito Abimanyu, Rizal Ramli, Darmin Nasution, dan Ani Ratnawati,” kata Sekretaris Fraksi PPP Romahurmuziy.

Menurut politikus yang akrab disapa Rommy ini, secara kuantitatif kelayakan masing-masing calon itu adalah 40 persen untuk Anggito, 30 persen untuk Rizal, serta masing-masing 15 persen buat Darmin dan Ani. Ani kini menjabat Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan.

Dia mengatakan preferensi itu berlaku jika Presiden hanya mengutamakan kemampuan, pengalaman, dan kapasitas masing-masing nama.

Rommy menambahkan, PPP menjagokan Anggito karena ia memiliki dua keunggulan dibanding yang lainnya, yakni mampu membuat bangunan komunikasi yang bagus dengan Dewan dan memiliki pandangan yang moderat.

Adapun Partai Golkar tidak akan mengajukan calon pengganti Sri Mulyani. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan hal itu sudah menjadi keputusan para elite Partai Golkar. Alasannya, kata Priyo, Golkar tidak ingin dianggap mundurnya Sri Mulyani sebagai skenario atau target Golkar.

Sedangkan juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan pengganti Sri Mulyani kemungkinan besar berasal dari kalangan profesional karena harus mengerti sektor keuangan.

“Presiden pasti mempertimbangkan mengingat Menkeu sangat penting dan strategis,” kata Julian saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Asrama Haji Pondok Gede kemarin.

tempointeraktif/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya