SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Komite Museum Radya Pustaka mempertanyakan kejelasan anggaran Rp 2,4 miliar (M) yang rencananya digulirkan pemerintah pusat untuk pembangunan museum.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terkait hal itu, pihak komite mengaku telah mengirimkan surat ke Ditjen Sejarah dan Purbakala, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, belum lama ini. Selain itu, Sekretaris Komite Museum Radya Pustaka, Djoko Darjata juga mengaku senantiasa menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengenai nasib anggaran tersebut. Namun hinga kini belum ada kepastian. Padahal dana Rp 2,4 miliar yang rencananya digunakan untuk membangun gedung dua lantai itu berasal dari APBN perubahan 2010 yang telah disahkan 15 Mei lalu.

“Kami sudah kirim surat ke Ditjen Sejarah dan Purbakala, soal dana renovasi itu. Memang dananya dari pusat. Tapi sampai sekarang belum ada kabar. Kami tanya ke Pemkot juga belum ada penjelasan,” papar Djoko, saat ditemui wartawan, di Museum Radya Pustaka kepada Espos Minggu.

Informasi yang dihimpun, anggaran Rp 2,4 miliar tersebut bakal digunakan untuk membangun gedung dua lantai di bagian belakang kompleks Museum Radya Pustaka. Lantai satu, rencananya dipakai untuk menyimpan 45 arca batu koleksi Panembahan Hardjonagoro alias Go Tik Swan. Sedangkan, lantai dua khusus untuk ruang perpustakaan. Menurut Djoko, ruang perpustakaan yang akan dibangun disiapkan untuk menampung sekitar 100 pengunjung. Dia membandingkan, ruang perpustakaan yang saat ini tersedia hanya cukup untuk delapan pengunjung.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya