SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta — Masih banyak kabupaten dan kota di Indonesia yang mengabaikan progam Keluarga Berencana (KB). Program itu dianggap menghabiskan anggaran dan tidak menghasilkan uang.

Itu sebabnya anggaran untuk program KB masih rendah. Secara nasional, anggaran tersebut Rp 1 triliun, atau naik dari tahun 2009 yang nilainya mencapai Rp 600 miliar. Kenaikan tersebut, antara lain, karena adanya dukungan dana dari Asian Development Bank dan Bill & Melinda Gates Foundation melalui Advance Family Planning selama tiga tahun. Dana tersebut terutama untuk advokasi kepada pemerintah kabupaten/kota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Indonesia pernah lulus dalam program KB tahun 2004. Selain itu, Indonesia memiliki suara kuat di selatan dan termasuk G-20. Oleh karena itu, saya yakin Indonesia akan memberikan kontribusi signifikan bagi selatan,” kata Jose Rimon II dari Bill & Melinda Gates Foundation di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (6/4).

Dalam peluncuran Advance Family Planning, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, target tahun 2010 untuk angka kematian bayi adalah 24 per 1.000 kelahiran hidup. Turun dari tahun sebelumnya yang 34 per 1.000 kelahiran hidup. Tahun 2015, target tersebut turun lagi menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup.

Untuk angka kematian ibu, target tahun 2010 adalah 118 per 100.000 kelahiran hidup. Turun dari pencapaian sebelumnya yang 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara target tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup.

Kompas.com/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya