Madiunpos.com, PONOROGO — Anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ponorogo 2020 naik 100% atau dua kali lipat dibanding saat Pilkada lima tahun lalu.
Pilkada tahun depan di Ponorogo diproyeksikan butuh Rp50 miliar. Sedangkan lima tahun sebelumnya anggarannya hanya sekitar Rp25 miliar.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Meski demikian, kenaikan anggaran ini dipastikan tidak menghambat program-program Pemkab Ponorogo tahun depan.
Hal itu disampaikan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni seusai penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ponorogo dan Bupati Ponorogo di rumah dinas Bupati Ponorogo, Jumat (27/9/2019).
Ipong menuturkan Pemkab Ponorogo menghibahkan dana untuk keperluan Pilkada 2020 sekitar Rp50 miliar. Anggaran itu untuk KPU senilai Rp40,8 miliar dan Bawaslu sekitar Rp11,5 miliar.
“Dari dua lembaga ini dianggarkan sekitar Rp52,3 miliar,” kata Ipong yang dikutip Madiunpos.com dalam siaran pers Pemkab Ponorogo, Sabtu (28/9/2019).
Dana ini belum termasuk anggaran untuk pengamanan dari unsur Polri, TNI, Kesbang, dan lainnya. Diperkirakan total anggaran yang diperlukan mencapai Rp70 miliar.
Menurutnya, adanya pengalokasian dana untuk Pilkada 2020 ini tentu akan berpengaruh pada program kerja Pemkab Ponorogo. Hal ini karena ada uang yang dialokasikan untuk kegiatan Pilkada.
“Tapi proses demokrasi ini kan juga pembangunan. Pembangunan bukan hanya secara fisik membuat jalan atau gedung. Proses demokrasi juga pembangunan tapi di bidang nonfisik,” kata dia.
Ketua KPU Ponorogo, Munajat, mengatakan anggaran Pilkada 2020 yang paling banyak menyerap anggaran adalah pengadaan kotak suara, honor-honor, sosialisasi, kampanye, dan lainnya.
“Kotak suara kan harus beli karena yang dari logam sudah tidak dipakai lagi. Dengan dana itu ya cukup,” kata Munajat.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
