SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Anggaran untuk penelitian di Indonesia dikritik oleh utusan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dari Amerika Serikat, Prof Dr Bruce Albert.

Ia tercengang saat mengetahui anggaran untuk para peneliti di Indonesia hanya 0,1 persen dari Anggaran Perbelanjaan Negara (APBN). “Padahal, hasil riset menyumbang 10 persen atas keberhasilan pembangunan di suatu negara,” kata Bruce Albert saat berbicara di seminar bertajuk Science Policy Within the Frameworks of Climate Change in Human and Environment Securities di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (18/5).

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Ia juga menambahkan bahwa harus ada kesinkronan antara pemerintah dan peneliti agar hasil penelitian bisa dimanfaatkan secara baik demi kepentingan seluruh warga negara. Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menambah anggaran bagi peneliti.

“Sebab, sebenarnya penelitian tidak harus di laboratorium yang besar, tapi tentu saja membutuhkan biaya yang besar,” jelas Albert. Usai acara, Kepala LIPI, Prof Dr Umar Anggara Jenie meminta pemerintah menaikan anggaran untuk penelitian di Indonesia.

“Kalau dinaikkan sampai tiga kali lipat, jadi 0,3 persen saja, itu sudah signifikan. Negara-negara lain yang lihat anggaran kita, bilang itu kecil sekali,” kata dia.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya