SOLOPOS.COM - Politikus PKS Fahri Hamzah seusai memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/4/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)

Di tengah hiruk pikuk rencana pembangunan gedung baru DPR, Fahri Hamzah mengusulkan agar anggota dewan diberi apartemen.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan lebih baik membangun apartemen di untuk Anggota Perlemen di kawasan Senayan bila anggaran Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) DPR 2018 naik. Menurut Fahri, usulannya itu juga pernah menjadi pembicaraan dalam pembahasan penataan kawasan DPR.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Anggota DPR pada masa datang, dia mesti tinggal di dekat DPR. Itu ide dari perluasan [kawasan]. Kalau dia tinggal dekat Gedung DPR, dia tidak ada alasan macet,” ujar Fahri.

Dia menyebutkan dengan hanya berjalan kaki ke tempat kerja maka kelancaran tugas para anggota Dewan akan lebih terjamin. Kendati demikian, saat disinggung apakah anggaran itu juga diperuntukan untuk pembangunan gedung DPR baru, Fahri enggan berkomentar. “Kan ini penataan secara keseluruhan. Saya kira ini proyek yang lebih transparan,” ujarnya.

Lebih jauh Fahri mengungkapkan, pemerintah sampai saat ini masih belum berubah dan tetap menyetujui ide penataan kawasan DPR. “Setuju [pemerintah]. Sebenarnya dari sisi DPR itu nggak ada yang perlu dikhawatirkan soal uangnya. Karena uangnya kecil,” ujarnya.

Sebelumnya, DPR mengajukan anggaran Rp7,25 triliun untuk tahun anggaran 2018. Nilai itu naik 70% dari anggaran tahun ini, yang besarnya Rp4,2 triliun.

Sementara itu, Kepala Badan Keahlian DPR, Johnson Rajagukguk, mengatakan bahwa Gedung Nusantara I DPR saat ini sudah tidak layak untuk digunakan sebagai kantor para anggota DPR. Baca juga: Proyek Gedung Perpustakaan DPR, Fahri Hamzah: Siapa yang Akal-Akalan?

Menurutnya, ketika dibangun dua puluh tahun lalu, gedung itu digunakan untuk kapasitas 800 orang. Sedangkan sekarang dengan jumlah anggota DPR 560 serta ditambah masing-masing tujuh staf sudah tidak memadai.

Dia juga mengatakan bahwa saat ini DPR membutuhkan sebuah perpustakaan yang representatif selain bangunan alun-alun untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya