SOLOPOS.COM - Kades Jimbar, Pracimantoro, Wonogiri, Sutrisno (kiri), mengecek tanaman kacang panjang yang di lahan yang dikerjakan petani, Jumat (11/9/2020). Sebagian petani di Jimbar masih menjalankan usaha pertanian hortikultura, sebagian lainnya berhenti sementara waktu karena harga jual anjlok. (istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI—Anggaran program ketahanan pangan 2022 di seluruh desa di Kabupaten Wonogiri mencapai Rp42,424 miliar. Anggaran itu harus direalisasikan untuk menjalankan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan di tingkat desa.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu (26/2/2022), pada tahun ini setiap desa memiliki anggaran program ketahanan pangan yang bersumber dari dana desa. Besarannya 20 persen dari dana desa 2022 yang diterima.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dana desa 2022 setiap desa senilai Rp700-an juta hingga Rp1,1 miliar. Anggaran program ketahanan pangan di setiap desa Rp100-an juta hingga Rp200-an juta. Sebagai informasi, jumlah desa di Kabupaten Wonogiri sebanyak 251 desa. Total dana desa 2022 bagi seluruh desa senilai Rp213,561 miliar.

Baca Juga: Mendorong Porang untuk Menopang Ketahanan Pangan 

Sekretaris Desa (Sekdes) Sendangmulyo, Kecamatan Tirtomoyo, Dicky Nurul Ikhsan, saat ditemui Solopos.com di kantornya, beberapa waktu lalu, menyampaikan anggaran program ketahanan pangan 2022 senilai Rp148 juta. Anggaran itu 20 persen dari pagu dana desa bagi Desa Sendangmulyo senilai Rp739,5 juta.

Anggaran program ketahanan pangan di Desa Sendangmulyo akan direalisasikan untuk tiga kegiatan. Ketiga kegiatan itu berkaitan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan di sektor pertanian dan peternakan.

Program tersebut meliputi pemberian bantuan benih padi bagi petani sebanyak 800 paket. Setiap satu paket berisi 5 kg, sehingga total bantuan 4.000 kg atau 4 ton benih padi. Anggaran kegiatan itu senilai Rp44 juta.

Baca Juga: Jumlah Produksi Kakao Wonogiri Meningkat

Pengadaan benih padi bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari Alam, Dusun Sumbersari, Desa Sendangmulyo. KWT itu memproduksi benih berkualitas. Pemerintah Desa (Pemdes) Sendangmulyo mengambil langkah tersebut sebagai wujud program pemberdayaan masyarakat.

“Kami mengoptimalkan potensi desa sendiri biar pemanfaatan dana desa itu tidak ke mana-mana. Dengan begitu kegiatan ketahanan pangannya dapet, pemberdayaan masyarakatnya juga dapet,” ucap Dicky.

Program ketahanan pangan lainnya, pemberian bantuan bibit sayur senilai Rp28 juta bagi warga. Dalam melaksanakan program ini Pemdes Sendangmulyo juga menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat. Pemdes bekerja sama dengan KWT Ngudi Lestari Mulyo, Dusun Ngledok selaku pihak yang memproduksi bibit sayur.

Baca Juga: Terbanyak, 38 Desa di Wonogiri Dapat Bantuan Proyek Saluran Irigasi

 

Perkarangan Rumah

Menurut Dicky, program itu untuk memperkuat program desa yang sudah ada sejak lebih kurang lima tahun lalu, yakni optimalisasi perkarangan rumah. Program yang dipelopori KWT Ngudi Lestari Mulyo di Dusun Ngledok itu dilaksanakan dengan mengajak warga menanam tanaman sayuran berbagai jenis di perkarangan rumah masing-masing.

Kini perkarangan rumah mayoritas warga dusun bersangkutan dipenuhi tanaman sayur, seperti cabai, terung, sawi, dan sebagainya. Program sudah merambah ke semua dusun.

“Seluruh bibit akan kami distribusikan kepada warga se-desa. Kalau pekarangan rumah ada sayuran setidaknya warga tidak perlu repot-repot membeli sayur. Sewaktu-waktu bisa mengambil sayuran dari pekarangan sendiri,” ulas Dicky.

Baca Juga: Pemkab Wonogiri Gelar Rakor Ketahanan Pangan

Satu kegiatan ketahanan pangan lainnya adalah pemberian bantuan bibit kambing sebanyak 78 ekor senilai Rp76 juta untuk penyandang disabilitas maupun keluarga yang memiliki penyandang disabilitas. Mereka diharapkan dapat mengembangbiakkan kambing tersebut agar di kemudian hari dapat dijual secara berkelanjutan.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Nambangan, Kecamatan Selogiri, Suparno, mengatakan tahun ini desanya memperoleh dana desa senilai Rp1,075 miliar. Anggaran program ketahanan pangan senilai Rp215,11 juta untuk membiayai kegiatan, meliputi meningkatkan satu ruas jalan usaha tani (JUT) dan membangun tiga unit sumur bor untuk tiga kelompok tani.

JUT yang akan ditingkatkan terdapat di Dusun Nangger, dua unit sumur bor akan dibangun di Dusun Pulorejo, dan satu unit di Dusun Gadungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya