SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Pengecekan budidaya cabai. (Harian Jogja/Catur Dwi Janati)

Solopos.com, WONOGIRI—Sejumlah desa di Kabupaten Wonogiri akan merealisasikan anggaran program ketahanan pangan untuk memperkuat sektor pertanian, baik secara fisik maupun nonfisik.

Kegiatan fisik, seperti pembangunan jalan usaha tani (JUT), sedangkan nonfisik seperti pelatihan pembuatan pupuk organik, pakan ternak, pemberian bantuan bibit padi, dan sebagainya.Anggaran ketahanan pangan setiap desa sebesar 20 persen dari dana desa 2022 yang diterima.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa (Kades) Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Dwi Prasetyo, kepada Solopos.com, Jumat (4/3/2022), menginformasikan pagu dana desa 2022 untuk Desa Bulusulur senilai Rp862,732 juta. Anggaran ketahanan pangan Rp172,5 juta.

Baca Juga: Anggaran Ketahanan Pangan Desa di Wonogiri Rp42,4 Miliar

Ekspedisi Mudik 2024

Anggaran itu mayoritas untuk melaksanakan kegiatan nonfisik, seperti pelatihan pembibitan tanaman lumbung hidup yang direncanakan menggunakan anggaran senilai Rp7,9 juta, pelatihan budi daya palawija Rp25 juta, pelatihan pembuatan pupuk organik cair dan padat total senilai Rp7,5 juta, dan pelatihan pembuatan pembuatan pakan fermentasi ternak kambing Rp6,3 juta.

Sementara, kegiatan fisik yakni pembangunan rabat JUT di Dusun Lemahireng dengan anggaran senilai Rp75 juta dan pembangunan saluran irigasi di Dusun Bulusari anggarannya Rp51 juta.

“Sebagian anggaran ketahanan pangan sudah kami terima saat pencairan dana desa tahap I, beberapa waktu lalu. Selebihnya akan kami terima pada saat pencairan dana desa tahap berikutnya,” ulas Dwi saat dihubungi.

Baca Juga: Pemkab Wonogiri Gelar Rakor Ketahanan Pangan

Terpisah, Sekretaris Desa (Sekdes) Sendangmulyo, Kecamatan Tirtomoyo, Dicky Nurul Ikhsan, menuturkan anggaran program ketahanan pangan 2022 di desanya senilai Rp148 juta atau 20 persen dari pagu dana desa bagi Desa Sendangmulyo senilai Rp739,5 juta. Anggaran program ketahanan pangan di Desa Sendangmulyo akan direalisasikan untuk tiga kegiatan. Ketiga kegiatan itu berkaitan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan di sektor pertanian dan peternakan.

Program tersebut, meliputi pemberian bantuan benih padi bagi petani sebanyak 800 paket. Setiap satu paket berisi 5 kg, sehingga total bantuan 4.000 kg atau 4 ton benih padi. Anggaran kegiatan itu senilai Rp44 juta.

Pengadaan benih padi bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari Alam, Dusun Sumbersari, Desa Sendangmulyo. KWT itu memproduksi benih berkualitas. Pemerintah Desa (Pemdes) Sendangmulyo mengambil langkah tersebut sebagai wujud program pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: Resmikan Waduk Pidekso Wonogiri, Jokowi:  Waduk Kunci Ketahanan Pangan

“Kami mengoptimalkan potensi desa sendiri biar pemanfaatan dana desa itu tidak ke mana-mana. Dengan begitu kegiatan ketahanan pangannya dapet, pemberdayaan masyarakatnya juga dapet,” ucap Dicky.

 

Pemberdayaan Masyarakat

Program ketahanan pangan lainnya, pemberian bantuan bibit sayur senilai Rp28 juta bagi warga. Dalam melaksanakan program ini Pemdes Sendangmulyo juga menerapkan prinsip pemberdayaan masyarakat. Pemdes bekerja sama dengan KWT Ngudi Lestari Mulyo, Dusun Ngledok selaku pihak yang memproduksi bibit sayur.

Menurut Dicky, program itu untuk memperkuat program desa yang sudah ada sejak lebih kurang lima tahun lalu, yakni optimalisasi pekarangan rumah. Program yang dipelopori KWT Ngudi Lestari Mulyo di Dusun Ngledok itu dilaksanakan dengan mengajak warga menanam tanaman sayuran berbagai jenis di pekarangan rumah masing-masing.

Baca Juga: Mendorong Porang untuk Menopang Ketahanan Pangan

Kini pekarangan rumah mayoritas warga dusun bersangkutan dipenuhi tanaman sayur, seperti cabai, terung, sawi, dan sebagainya. Program sudah merambah ke semua dusun.

“Seluruh bibit akan kami distribusikan kepada warga se-desa. Kalau pekarangan rumah ada sayuran setidaknya warga tidak perlu repot-repot membeli sayur. Sewaktu-waktu bisa mengambil sayuran dari pekarangan sendiri,” ulas Dicky.

Satu kegiatan ketahanan pangan lainnya adalah pemberian bantuan bibit kambing sebanyak 78 ekor senilai Rp76 juta untuk penyandang disabilitas maupun keluarga yang memiliki penyandang disabilitas. Mereka diharapkan dapat mengembangbiakkan kambing tersebut agar di kemudian hari dapat dijual secara berkelanjutan.

Baca Juga: FP UNS Bahas Model Ketahanan Pangan Bersama Birokrat dan Pengusaha

Anggaran program ketahanan pangan 2022 di seluruh desa di Kabupaten Wonogiri mencapai Rp42,424 miliar. Anggaran program ketahanan pangan di setiap desa Rp100-an juta hingga Rp200-an juta.

Sebagai informasi, jumlah desa di Kabupaten Wonogiri sebanyak 251 desa. Total dana desa 2022 bagi seluruh desa senilai Rp213,561 miliar. Dana desa setiap desa senilai Rp700-an juta hingga Rp1,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya