SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sulaimansyah, mengungkapkan anggaran infrastruktur untuk Jateng dari APBN 2019 belum terserap secara optimal.

Hingga semester I, anggaran infrastruktur di Jateng baru terserap Rp1,997 triliun atau 21% dari alokasi yang dianggarkan dalam APBN, yakni Rp9,517 triliun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini memang masih jadi PR, karena kita harus mengejar paling tidak 80% sisa enam bulan ini. Perlu kerja berat dari seluruh kementerian lembaga yang memegang belanja infrastruktur,” kata Sulaimansyah, Kamis (11/9/2019).

Dari sembilan kementerian, kata Sulaimansyah saat menyampaikan capaian APBN semester I/2019, alokasi anggaran terbesar ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencapai Rp6,237 triliun dan baru terealisasi Rp1,514 triliun. Sementara, Kementerian Perhubungan baru terserap Rp383,047 miliar dari alokasi anggaran Rp2,394 triliun.

Ekspedisi Mudik 2024

Selebihnya tersebar pada tujuh kementerian lainnya seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Pendidikan Nasional.

“Anggaran infrastruktur ini menempati posisi 23,4% dari total APBN di Jawa Tengah dan kita fokuskan untuk konektivitas antardaerah dan ketahanan pangan,” katanya.

Sementara dari 10 proyek infrastruktur terbesar adalah sarana perkeretapian yang merupakan prioritas nasional mencapai Rp2,079 triliun, baru terealisasi hingga semester I Rp354,424 miliar atau 17,04%.

Selain itu, lanjutnya, bendungan dalam tahap pelaksanaan baru terealisasi Rp295,770 miliar atau 26,81% dari pagu anggaran Rp1,103 triliun.

Anggaran preservasi rekonstruksi, dan rehabilitasi jalan Rp902,797 miliar terealisasi Rp154,194 miliar, sungai yang dinormalisasi dan tanggul yang dibangun atau diperbaiki Rp591,789 miliar terealisasi Rp270,457 miliar, pelebaran jalan menuju standar Rp591,109 miliar terealisasi Rp107,394 miliar.

Sementara untuk jaringan irigasi permukaan yang merupakan kewenangan pusat yang direhabilitasi atau ditingkatkan Rp460,470 miliar baru terealisasi Rp24,064 miliar dan kanal banjir yang dibangun atau ditingkatkan Rp236,345 miliar terealisasi Rp104,194 miliar.

Sulaimansyah mengatakan pelaksanaan ABPN 2019 di Jateng menghadapi berbagai kendala mulai dari perencanaan yang kurang matang, masalah teknis, hingga keuangan.

Bahkan, lanjutnya, akibat perencanaan yang kurang matang masih terdapat alokasi yang diblokir mencapai Rp236,47 miliar atau 0,45% dari total APBN.

“Khusus pemblokiran anggaran yang disebebakan kekurangan administrasi persyaratan dalam pengajuan anggaran, kami segera berkoordinasi dengan kantor pusat kementerian/lembaga atau instansi terkait termasuk pemda untuk pembukaan blokir ke DJA Kemenkeu,” katanya.

Sedangkan untuk masalah teknis, Sulaimansyah mengungkapkan masih adanya proses pelelangan yang banyak terkendala, keterlambatan diterimanya petunjuk teknis dari kementerian, hingga kondisi alam yang kurang mendukung seperti bencana alam, banjir, dan tanah longsor.

 KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya