SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Atlet tolak peluru DIY yang disiapkan turun di ajang Popcanas Riau, Anggara Tegar Rahmat Hidayat, bertekad menyumbangkan emas bagi kontingennya.

“Saya menargetkan membawa pulang medali emas dan mengharumkan nama DIY. Saya sudah siap bertanding,” papar Anggara kepada Harian Jogja ketika ditemui di Stadion Mandala Krida, Minggu (9/10).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penyandang tuna daksa 46 (cacat tangan) ini dinilai memiliki potensi yang cukup besar. Pelajar kelas 3 SMPN Kalasan ini mulai mengikuti Popcanas pada 2009.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketika itu ia bermain di cabor bulu tangkis, namun karena persiapan yang kurang, ia pulang dengan tangan kosong. “Lalu 2010 saya tidak ikut dan tahun ini baru ikut lagi di atletik,” ujar dia.

Ia merasa senang dengan adanya Popcanas ini karena bisa menjadi wadah untuk dirinya dan teman-teman yang lain untuk berprestasi meskipun dengan kondisi yang tidak sempurna.

Anggara juga mendapatkan dukungan penuh dari kedua orangtuanya. “Saya sangat senang karena anak saya mempunyai wadah untuk berprestasi dan menumbuhkan percaya diri,” ungkap Nur Hidayat, ayah Anggara.

Ketua National Paralympic Committee (NPC) DIY, AF Memed Lesmana, mengatakan Angga merupakan satu dari 20 atlet yang diturunkan pada Popcanas mendatang. Seminggu jelang keberangkatan ke Riau, katanya, tim Popcanas latihan bersama terakhir di Stadion Mandala Krida, Minggu (9/10).

Memed mengatakan DIY akan menurunkan 20 atlet pada Popcanas dengan 13 putra dan tujuh putri dari semua jenis kecacatan. Untuk klasifikasi kecacatan tuna netra akan diturunkan empat atlet, tuna rungu lima atlet, tuna grahita dan tuna daksa berturut-turut lima dan enam atlet.

“Cabang olahraga yang akan diikuti adalah atletik, tenis meja, dan bulutangkis. Di cabor atletik sendiri dibagi lagi mejadi lari 100 m, lari 200 m, lari 400 m, lompat jauh dan tolak peluru,” imbuhnya.

Jumlah atlet yang diplot di cabor atletik sebanyak 11 atlet, bulutangkis enam atlet dan tenis meja tiga atlet. Memed menambahkan perlu kesabaran ekstra ketika melatih atlet-atlet luar biasa tersebut, apalagi pada kecacatan tuna grahita. Saat pertandingan nanti, seluruh atlet harus benar-benar didampingi. Ia juga mengimbau peran orang tua yang aktif dan mendukung demi kemajuan prestasi anak-anaknya.

“Saya berharap kepedulian orang di sekitar mereka lebih besar sehingga mereka memiliki wadah untuk mengembangkan bakat,” imbuhnya.(Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya