Angelina Jolie Kutuk Pelaku Kekerasan Seksual

Angelina Jolie mengutuk pelaku kekerasan seksual terhadap wanita.

Solopos.com, VANCOUVER – Angelina Jolie mengutuk kekerasan seksual yang dilakukan kepada wanita Rohingya di Rakhine, Myanmar. Menurutnya, tindakan yang menyebabkan ratusan ribu warga Rohingya mengungsi itu sangat biadab dan tidak dapat diampuni.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

“Ini adalah kekerasan yang disengaja untuk menyiksa, meneror, mengusir, serta mempermalukan mereka,” ujar Angelina Jolie dalam pidatonya di Konferensi Penjaga Perdamaian PBB di Vancouver, Kanada, Rabu (15/11/2017), seperti dilansir The Guardian.

Wanita yang merupakan utusan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan kekerasan seksual yang dialami wanita Rohingya merupakan tindakan kriminal. Dia mengutuk militer Myanmar yang tega melakukan tindakan bejat itu.

“Kekerasan ini merupakan wujud dari penyalahgunaan kekuasaan. Ini jelas tindakan kriminal yang tidak bisa diampuni,” sambung dia.

Mantan istri Brad Pitt menambahkan, kekerasan seksual terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk lingkungan kerjanya di Hollywood, Amerika Serikat. Dia menceritakan pengalaman buruknya menjadi korban kekerasan seksual oleh seorang produser bernama Harvey Weinstein.

“Kekerasan seksual terjadi di mana-mana. Di industri tempat saya bekerja, bisnis, kampus, kantor, dan masih banyak lainnya. Kejahatan semacam ini menempatkan wanita sebagai korban. Para pria dengan mudah menyakiti dan menertawakan kami,” ungkap Angelina Jolie.

Angelina Jolie menyebut kekerasan seksual sebagai krisis yang harus diwaspadai para wanita. Dia tidak mau lagi ada wanita yang menjadi korban tindakan bejat itu. “Kekerasan ini sangat memuakkan. Saya pernah mengalami pengalaman buruk dengan Harvey Weinstein di masa lalu. Sejak saat itu, aku tidak mau bekerja sama dengannya. Perlakuan tak pantas kepada perempuan ini harus segera diatasi. Jangan ada lagi perempuan yang menjadi korban,” tegasnya.