<p lang="zxx"><b>Solopos.com, SOLO –</b> Lampu lalu lintas masa kini biasanya dilengkapi dengan <i>timer </i><span>yang disetel dalam hitungan mundur. Adapun waktu tunggu dari lampu berwarna merah ke hijau disetel beragam, mulai </span><span>dari 30-90 detik. </span></p><p lang="zxx"><span>Menunggu lampu lalu lintas dari merah ke hijau memang cukup menjemukan. Kondisi tersebut semakin membuat kesal jika </span><i>timer </i><span>lampu hijau disetel dalam waktu belasan detik saja. Berbanding terbalik dengan </span><i>timer </i><span>lampu merah yang mencapai puluhan detik. Tapi, bagaimana jadinya jika </span><i>timer </i><span>tersebut bukannya berjalan <a href="http://viral.solopos.com/read/20180811/486/933573/gaya-lincah-sandiaga-uno-ikuti-tantangan-senam-duls">mundur</a> tapi malah maju? </span></p><p lang="zxx"><i>Timer </i><span>lampu lalu lintas yang berjalan maju itu terekam dalam <a href="http://viral.solopos.com/read/20180811/486/933439/video-cuci-mobil-antimainstream">video viral</a> yang diunggah di akun Facebook Ora Lucu, Rabu (8/8/2018). Video itu memperlihatkan antrean panjang kendaraan bermotor yang sedang menunggu lamp</span><span>u merah. Menariknya, </span><i>timer </i><span>lampu lalu lintas itu bukannya berjalan mundur, tapi malah maju. </span></p><p lang="zxx"><span>Pada awal video terlihat indikator </span><i>timer </i><span>lampu merah menunjukkan angka 118. Semestinya, indikator tersebut menghitung mundur dengan menampilkan angka 117,116,115, dan seterusnya. Tapi, indikator itu justru menampilkan angka 119,120, 121 dan seterusnya yang membuat warganet heran. </span></p><p lang="zxx"><span>Sayangnya, tidak disebutkan dengan jelas di mana lokasi video tersebut direkam. Meski demikian, unggahan <a href="http://viral.solopos.com/read/20180810/486/933410/ditilang-pengguna-trotoar-banting-motor">video viral</a> itu tetap saja dibanjiri komentar warganet. "Memalukan. Di seluruh dunia digital </span><i>trafic light </i><span>selalu dihitung mundur. Jadi, pengendara tahu tinggal berapa detik lagi hijau. Tapi, ini di mana ya kok </span><i>ngitungnya nambah </i><span>sehingga tidak tahu berapa detik lagi," komentar Agus Triyanto. </span></p><p lang="zxx"><span>"Ini baru ujian kesabaran yang sesungguhnya. Bisa </span><i>nunggu </i><span>sambil tiduran sejenak sampai warna merahnya berubah hijau, </span><i>hahaha," </i><span>kelakar Banjarh. </span></p><p lang="zxx"><span>"Motornya bisa di-</span><i>standarin </i><span>dulu terus ditinggal </span><i>ngopi </i><span>di warung pinggir jalan. Kalau enggak bawa termos dan kopi saja. Terus dibikin pas </span><i>nunggu </i><span>lampu merah </span><i>hahaha,</i><span> atau sekalian buka lapak," sambung Kedai Kopi. </span></p><p><iframe width="476" height="476" frameborder="0" allowfullscreen="allowfullscreen" src="https://www.facebook.com/plugins/video.php?href=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2FOralucuID%2Fvideos%2F919817144868972%2F&show_text=0&width=476" style="border: none; overflow: hidden;" scrolling="no" allowtransparency="true"></iframe></p>
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi