SOLOPOS.COM - Roti sourdough (Detikcom).

Solopos.com, LONDON — Seorang blogger Inggris Zoe Stavri memiliki resep membuat makanan yang benar-benar kontroversial. Dia menggunakan cairan vaginanya untuk pengganti ragi dalam membuat roti sourdough.

Roti sourdough adalah roti yang berasal dari Swiss. Roti jenis ini memiliki cita rasa yang asam. Rasa asam ini muncul karena menggunakan ragi biang yang kemudian difermentasikan selama beberapa hari. Untuk menikmatinya, banyak orang mengonsumsi roti sourdough dengan olesan butter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korea Utara Tembak Mati Pengidap Virus Corona?

Bagi kebanyakan orang, cara yang dilakukan Zoe Stavri terbilang menjijikkan. Tetapi dia kukuh dengan idenya tersebut. Dia berpendapat setiap bakteri yang ada dalam cairan vagina akan mati saat dipanggang.

“Semuanya dimulai dengan kombinasi dari rasa humor yang menyimpang, pikiran ilmiah yang tajam, dan sentuhan. Saya mengambilnya dengan dildo dan memasukannya ke dalam semangkuk tepung yang dicampur dengan air,” terang Stavri yang dilansir Bustle.com, lima tahun silam.

Petani Madiun Bikin Alat Pengusir Tikus Ramah Lingkungan

Setelah roti tersebut matang, Zoe Stavri mencoba memakannya dengan tambahan mentega dan sedikit keju mozzarella. Hasilnya, menurut klaimnya, roti dengan campuran cairan vagina itu terasa lezat.

Meski dikritik oleh banyak orang, Zoe Stavri menegaskan bahwa mencampurkan cairan vagina ke dalam adonan roti itu hanya merupakan eksperimen semata. Tetapi, hasilnya justru tak terduga. Dia mengklaim mendapatkan rasa lezat dari roti tersebut.

Beredar Video Lucinta Luna Sakau Ditemani Abash

Apakah aman menggunakan cairan vagina untuk membuat roti?

Ahli ragi dari National Collection of Yeast Cultures, Ian Roberts, mengatakan percobaan yang dilakukan Zoe Stavri bisa saja terjadi, tetapi sangat tidak disarankan.

“Teknik sourdough umumnya dibuat dengan menggunakan mikroba dari lingkungan sekitar, tetapi ada banyak spesies dan strain ragi yang berbeda,” ujar Robert sebagaimana diinformasikan oleh Liputan6.com, lima tahun silam.

Sementara itu, petugas dari Center for Food Safety and Applied Nutrition, Theresa Eisenman, mengatakan cairan vagina bisa mendatangkan penyakit. Hal ini dikarenakan produk makanan yang mengandung cairan vagina atau cairan tubuh lainnya bisa membuat makanan menjadi tercemar.

Sedangkan dokter sekaligus pakar sourdough geek, Debryna Lumanauw, memberikan tanggapan yang berbeda. Menurut Debryna, tubuh manusia memang mengeluarkan cairan-cairan seperti keringat, saliva, hingga cairan vagina bagi wanita.

Semua cairan tersebut, kata dia, dapat dicerna oleh tubuh manusia karena cairan itu juga berasal dari tubuh manusia. Di dalam cairan tubuh tersebut terdapat bakteri yang bersahabat.

“Kalau dari sisi kesehatan ya enggak bakal kenapa-kenapa sih, sebenarnya enggak make sense [masuk akal] bakal terjadi sesuatu dalam tubuh kita setelah makan roti sourdough yang ada campuran cairan vaginanya,” ujar Debryna kepada Detik.com, Rabi (13/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya