SOLOPOS.COM - Mimbar kuno di Masjid Agung Kauman atau Masjid Agung Kajoran, Dukuh Kauman, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes hingga kini masih difungsikan dan terawat, Rabu (6/4/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENMasjid Agung Kauman atau dikenal dengan nama Masjid Agung Kajoran berlokasi di Dukuh Kauman, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes. Salah satu hal menarik dari masjid ini, yakni mimbar masjid peninggalan Sunan Kalijaga.

Sebagaimana diketahui, mayoritas bangunan di Masjid Agung Kajoran masih terjaga keasliannya. Hal itu termasuk mimbar yang terbuat dari kayu jati lengkap dengan kursi serta tongkat khatib.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Mimbar itu berukuran panjang 100 sentimeter, lebar 150 sentimeter, dan tinggi 220 sentimeter. Bagian atapnya ada penutup kaca transparan dengan bagian muka puncak ada motif mahkota dari kayu jati. Pada dinding mimbar itu, ada ukiran berpola gambar hewan yakni gajah pada dinding mimbar sisi kanan. Sementara, ukiran dinding mimbar pada sisi kiri berpola sulur.

Baca Juga: Mimbar Masjid Sunan Kalijaga di Kalikotes Ini Pernah Ditawar Rp1 Miliar

Konon, mimbar merupakan pemberian Sunan Kalijaga. Mimbar itu pernah ditawar orang asing saat berkunjung ke masjid tersebut. Nilai yang ditawarkan mencapai Rp1 miliar. Meski warga asing itu sudah bersikeras menawar mimbar itu, orang dari Balai Pelestarian CagarBudaya (BPCB) dan takmir masjid tak tergiur dan memilih tetap melestarikan sarana masjid yang diperkirakan dibangun oleh Panembahan Agung tersebut.

Ketua Takmir Masjid Agung Kauman, Joko Ismanto, 48, mengatakan hal aneh sering dialami seorang khatib yang baru kali pertama naik ke mimbar. Beberapa kali khatib baru menceritakan jika kesulitan berbicara untuk menyampaikan khotbah mereka meski sudah membawa catatan.

“Orang-orang yang naik ke mimbar itu tiba-tiba sulit berbicara ketika sudah duduk di mimbar. Saya pribadi pernah mengalami. Kalau di luar berbicara lancar. Tetapi sampai di mimbar jadi bingung apa yang harus disampaikan meskipun sudah memegang buku. Saya sendiri juga tidak tahu kenapa bisa seperti itu,” kata Joko Ismanto, saat ditemui di Masjid Agung Kauman, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga: Masjid Joglo dengan Nuansa Njawani dan Tanpa Tembok di Karanganom Klaten, Ternyata Ini Filosofinya

Hal senada dijelaskan salah satu takmir masjid, Siyamto. Orang yang sering mengalami kebingungan saat menyampaikan isi khotbah merupakan orang yang baru berkhotbah kali pertama di mimbar tersebut.

“Saya juga tak mengetahui penyebab hal itu bisa terjadi,” katanya.

Masjid Agung Kajoran berada di kompleks makam Panembahan Agung. Belum diketahu pasti sejarah pendirian masjid tersebut termasuk tahun berdirinya. Namun, pendirian masjid itu disebut-sebut masih ada hubungannya dengan Panembahan Agung alias Pangeran Maulana Mas dari Kerajaan Pajang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya