SOLOPOS.COM - Didik Purwanto, 28, warga Kalitengah, Sidodadi, Masaran, Sragen, mengamati gelembung udara di sawah milik orang tuanya, Rabu (8/1/2020). (Solopos-Moh. Khodiq Duhri

Solopos.com, SRAGEN -- Fenomena alam unik muncul di Dukuh Kalitengah, Desa Sidodadi, Masaran, Sragen. Di area persawahan di desa tersebut muncul gelembung udara secara konstan yang mampu bertahan hingga satu bulanan.

Pada Rabu (8/1/2019), terdapat puluhan titik munculnya gelembung udara dari dalam tanah. Gelembung udara paling besar muncul di sawah milik Trisno Purnomo, 55, dan Pariman, 50, warga setempat. Gelembung udara itu muncul di sela-sela tanaman padi berusia satu pekan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Gelembung udara itu muncul dalam sebulan terakhir, tepatnya saat musim hujan datang. Karena tergenang air, maka gelembung udara itu terlihat,” ucap Didik Purwanto, 28, anak dari Trisno Purnomo, saat ditemui di lokasi.

Pada awalnya, para petani menduga gelembung udara itu muncul karena ada gas yang keluar dari perut bumi. Akan tetapi, dugaan munculnya gas dari perut bumi itu kemudian dikesampingkan petani.

Alasannya, petani tidak mencium aroma gas dari gelembung udara itu. Saat disentuh dengan tangan, air tempat keluar gelembung udara itu juga tidak terasa hangat.

“Kalau itu gas, biasanya ada bau seperti belerang yang menyengat. Kalau hangat, tanaman bisa mati. Tapi itu tidak hangat sehingga tanaman masih bisa hidup,” ucap Didik.

Meski sudah sebulan, gelembung udara yang keluar dari perut bumi itu tetap konstan. Didik sudah berusaha menyumbat tempat keluar gelembung udara itu dengan tanah. Akan tetapi, gelembung udara itu akhirnya muncul kembali di lokasi sama.

“Total ada tujuh titik tempat keluar gelembung udara di sawah ini yang berukuran cukup besar. Lainnya, gelembungnya kecil-kecil,” jelas Didik.

Kabar munculnya gelembung udara di area persawahan itu sudah didengar warga sekitar.

“Itu tidak apa-apa. Nanti juga akan hilang dengan sendirinya,” papar Supardi, 55, warga sekitar.

Sejumlah perangkat Desa Sidodadi yang mendapat laporan itu menyurvei lokasi pada Selasa (7/1/2019). Munculnya gelembung udara di area persawahan itu sudah disampaikan kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan Camat Masaran, Agus Winarno.

Baca pula: Kasus Intimidasi Siswa Tak Berhijab di Sragen, Sekolah: Sudah Damai

“Saya tidak bisa mengatakan itu gas atau bukan karena tidak berbau dan tidak panas. Menurut keterangan PPL yang menyurvei lokasi, itu biasa terjadi di beberapa tempat. Faktornya, selama musim kemarau, tanah berongga. Saat hujan, air masuk ke rongga yang cukup dalam hingga menyebabkan munculnya gelembung udara,” jelas Agus Winarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya