JOGJA—Empat Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Mewakili Indonesia pada Andong Maskdance Festival 2012 di Korea Selatan .
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Misi kesenian diwakili oleh Aloysius Wisnubroto,dosen Fakultas Hukum UAJY dan empat mahasiswi, yang terdiri dari, Anysia Imada Kristanti (Fak. Teknobiologi/2010), Carolina Yulent Carlen (Fak.Teknobiologi/2011), Eirene Tawe (Fak. Teknologi Industri/2011), dan Jayanimitta Putri (Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik /2012).
Mereka terpilih melalui audisi penari perempuan yang diikuti oleh 26 orang mahasiswi UAJY.Untuk seleksi ini UAJY bekerja sama dengan Doea D Arts Studio.
Doea D sendiri membawa tim beranggotakan, M I Niken Titahsihjati (alumnus Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UAJY’92), Mega Lestari, Agung Saputra, Setyastuti dan Iwan Darmawan.
Festival berlangsung selama 10 hari, dibuka dengan Opening Ceremony pada 28 September 2012 dan berakhir pada 7 Oktober 2012. Diikuti oleh sebelas negara, yakni Indonesia, Costa Rica, Croasia, Italia, Latvia, Malaysia, Mexico, Russia, Bhutan, Uzbekistan dan Korea Selatan sebagai Tuan Rumah.
Dari seluruh Foreign Maskdance participant, tim Indonesia boleh bangga karena mendapat kehormatan khusus selama pementasan, sebagai satu-satunya negara yang diberi kesempatan tampil selama tujuh kali di desa paling bersejarah di Korea ; Hahoe Village.
Desa ini mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai The World Herittage Historic Village of Korea. Pementasan di Hahoe Village, menggunakan panggung di lokasi outdoor, di tepi sungai Nakdong (Nakdonggang), berlatar belakang bukit Buyongdae (Buyongdae Cliff).
Pementasan selalu mendapat apresiasi yang bagus dari para penonton yang selalu memadati area pementasan. Selain mendapat kesempatan pentas di desa ini, Indonesia juga memperoleh tiga kali jadwal pentas dipanggung Festival (indoor).
Pada lokasi Festival ini juga terdapat little theater, yang dibuat secara khusus untuk pementasan wayang kulit dengan lakon Anoman Duta dimainkan oleh dalang Aloysius Wisnubroto.
Indonesia menampilkan beberapa reportoar tari, antaralain ; The Suffering within Caping dan Jaipong Mask, koreografer Iwan Darmawan dan Ronggeng Jawil, koreografer Setyastuti, keduanya dari Doea D Arts Studio.
Walikota Andong dan para Pejabat Tinggi di kota Andong pun cukup menaruh perhatian khusus terhadap Indonesia. Dari seluruh Foreign Maskdance participant, hanya Tim Indonesia yang dijamu secara khusus, menikmati hidangan pergantian musim ‘Samgitang’ yang notabene merupakan makanan ‘mewah’.
Sebuah kesempatan menyenangkan dan membanggakan bagi anggota tim, karena pada kesempatan itu, dapat sekaligus mengenalkan lebih dekat tentang Indonesia pada umumnya dan UAJY pada khususnya.
Indonesia juga berhasil memperoleh Silver Prize dalam Maskplay Contest and Competition category Individual di Festival ini. Penghargaan tersebut, diraih oleh Iwan Darmawan dengan menampilkan reportoar 3 Masks.