SOLOPOS.COM - TPAKD Kabupaten Karanganyar dan OJK Solo memberikan arahan kepada petani Kelompok Petani Bunga di Kampung Nglurah, Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Selasa (24/5/2022). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Solo membagikan tips kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kawasan wisata Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah terkait lembaga pembiayaan.

OJK Solo membagikan petunjuk praktis sebelum berutang kepada lembaga pembiayaan. Tips tersebut dibagikan khususnya kepada petani tanaman hias di Kampung Nglurah, Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, menyampaikan pentingnya mengatur arus keuangan dalam menjalankan bisnis. Termasuk, katanya, penting melihat status lembaga peminjaman modal atau pembiayaan sebelum berutang.

Menurutnya, para pelaku UMKM jangan sampai terjerat pinjaman ilegal. Nah, OJK Solo membagikan caranya.

Ekspedisi Mudik 2024

Salah satu caranya memastikan bahwa lembaga peminjaman atau lembaga pembiayaan tersebut di bawah pengawasan OJK. “Jika tidak, maka lebih baik menghindari pinjaman tersebut,” sarannya seperti dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar, karanganyarkab.go.id, Minggu (5/6/2022).

Baca Juga : Cerita Giyatno, Bos Jasa Penagihan Layani 46 Lembaga Pembiayaan di Solo

Pada kesempatan itu, Pemkab Karanganyar melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) juga melakukan pendampingan literasi keuangan bagi kelompok petani bunga di Kawasan Kampung Wisata Sewu Kembang pada Selasa (24/5/2022). Acara dilaksanakan di Pendapa Guyub Rukun kampung setempat.

Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Karanganyar, Sri Asih Handayani, mengatakan pendampingan literasi keuangan akan berlangsung selama tiga bulan.

Harapannya pelaku UMKM akan lebih paham pentingnya literasi keuangan. “Salah satu tujuannya adalah agar para petani bunga bisa memasarkan produknya melalui e-commerce yang sedang tren di kalangan masyarakat,” ujarnya.

Petani juga harus membiasakan diri dengan transaksi nontunai atau cashless. Misalnya, menggunakan quick response Indonesian standard atau Qris.

Baca Juga : OJK Solo Bagikan Tips Kenali Investasi Bodong Kepada Guru dan Siswa SMKN Jenawi

“Penggunaan Qris sebagai alat transaksi menjadi salah satu hal yang harus diketahui dan diterapkan oleh para pegiat UKM. Apalagi, Sewu Kembang menjadi salah satu jujukan wisatawan,” imbuhnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Karanganyar, Titis Sri Jawoto, menyemangati petani dalam menjalankan usaha. “Posisi Tawangmangu yang sangat strategis sehingga mampu membuka peluang usaha sebesar-besarnya,” ujarnya.

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Pokdarwis Sewu Kembang, Sumardi, mengakui bahwa banyak pelaku UMKM di Kampung Nglurah membutuhkan dana untuk pengembangan usaha. Mereka pun meminjam uang kepada perbankan maupun koperasi.

“Ada yang ke bank dan ada yang ke koperasi sesuai kebutuhan. Saran dan masukan dari OJK dan Pemkab sangat bermanfaat dan membuat kami lebih berhati-hati sebelum meminjam dana ke lembaga keuangan,” ujarnya Minggu (5/6/2022).

Baca Juga : Ini Rute Menuju Kampung Wisata Sewu Kembang Nglurah Tawangmangu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya