SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak sekolah. (Reuters)

Solopos.com, SOLO — Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo mengarahkan agar pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK jenjang SD sederajat menggunakan sistem full online.

Pendekatan online dianggap lebih cocok diterapkan bagi SD yang notabene baru kali pertama menjalankan ANBK. Meski demikian, Disdik perlu mengantisipasi agar gangguan server yang sempat terjadi saat ANBK online jenjang SMP beberapa hari lalu tak terulang lagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai informasi, ada 244 SD sederajat yang akan menggelar asesmen nasional pada 8-11 November 2021. ANBK SD digeber setelah asesmen bagi SMP sederajat selesai dilaksanakan pada 4-7 Oktober 2021 lalu.

Kabid SD-SMP Dinas Pendidikan Kota Solo, Abdul Haris Alamsah, mengatakan ANBK SD bakal menggunakan metode full online. Dalam ANBK online, komputer siswa langsung terhubung dengan server pusat Pusat Asesmen dan Pembelajaran (Pusmenjar).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Objek Wisata Solo Masih Sepi saat Akhir Pekan PPKM Level 2, Kenapa Ya?

“Dari sejumlah pertimbangan, ANBK SD diarahkan full online,” ujar Haris saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (8/10/2021). Pemilihan metode online cukup mengejutkan mengingat sistem tersebut sempat terkendala saat dipakai di gelombang pertama ANBK SMP, 4-5 Oktober.

Server pusat saat itu mengalami down sehingga siswa kesulitan mengakses soal di Pusmenjar. Pada sisi lain, pelaksanaan ANBK semi-online yang diikuti mayoritas SMP Kota Solo relatif tanpa kendala.

Dalam ANBK semi online, hanya server lokal (sekolah) yang terhubung dengan server pusat. Siswa tinggal mengakses soal yang difasilitasi server lokal.

Pembenahan Server dari Pusat

Haris mengatakan Disdik Kota Solo punya pertimbangan matang untuk memilih sistem full online pada ANBK SD. Ia menyebut ANBK SMP online pada gelombang kedua, 6-7 Oktober, terbukti lancar setelah ada pembenahan dari pusat. Selain itu, ANBK online dipilih karena banyak SD belum memiliki server lokal untuk menunjang ANBK semi online.

Baca Juga: PPKM Turun Level, Arus Lalu Lintas Solo Naik Hampir 50%

“Pengadaan server lokal butuh biaya sampai Rp40 juta karena perlu komputer berspesifikasi tinggi. Selain itu ANBK semi online butuh sinkronisasi data. Ini bisa merepotkan SD yang notabene baru kali pertama menggelar asesmen,” urai Haris.

Disdik berencana melakukan bimbingan teknis pada para guru dan tenaga kependidikan SD yang akan menjadi proktor (pendamping) ANBK di Kota Solo.

Menurut Haris, bintek bakal digelar selama tiga hari mulai Senin-Rabu (11-13/10/2021). “Selain bintek, kami akan melakukan pendampingan untuk memastikan ANBK SD nanti berjalan lancar,” ujar Haris.

Baca Juga: ETLE Normal, Ini Sederet Dampak Pemadaman Server CC Room Dishub Solo

SD Muhammadiyah 1 Ketelan menjadi salah satu sekolah yang menyiapkan sejak dini proses ANBK mereka. Kepala SD Muhammadiyah 1, Sri Sayekti, mengatakan sekolah menggelar pertemuan virtual sepekan sekali untuk pendalaman materi bersama siswa peserta ANBK.

Selain itu, mereka juga bersiap memperkuat jaringan internet sekolah. “Ini pengalaman pertama, jadi kami harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya,” ujar Sri Sayekti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya