SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, saat bersama sejumlah fungsionaris partai beberapa waktu lalu. Anas kini ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang dan banyak pengamat yang menyarankan agar Partai Demokrat memecatnya. dokJIBI/SOLOPOS/Antara

Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, saat bersama sejumlah fungsionaris partai beberapa waktu lalu. Anas kini ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang dan banyak pengamat yang menyarankan agar Partai Demokrat memecatnya. dokJIBI/SOLOPOS/Antara

JAKARTA—Partai Demokrat dinilai harus berani memecat Anas Urbaningrum yang notabene ketua partai dan siap menanggung risiko bila ada kader lain yang terseret kasus Hambalang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Amir Santoso, menilai Demokrat harus tegas terhadap kadernya. “Kalau berani harus dipecat dan berani menanggung risiko mungkin buka-bukaan,” ujar Amir saat dihubungi, Jumat (22/2) malam.

Tanpa tindakan tegas, lanjut dia, Demokrat hanya akan membuang waktu mengingat Pemilu 2014 semakin dekat. Mengulur-ulur keanggotaan Anas hanya semakin memperburuk citra partai.

Seperti diketahui kasus korupsi proyek Hambalang telah menyeret politikus Demokrat, Nazaruddin, Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum sebagai tersangka korupsi. Sementara Angelina Sondakh yang juga kader partai itu terseret kasus proyek pengembangan pendidikan.

Amir menilai rentetan kasus itu menunjukkan ke publik tingginya biaya politik dan buruknya pendanaan partai saat ini. Meski demikian, di sisi lain penetapan Anas sebagai tersangka menunjukkan Komisi Pemberantasan Korupsi tak gentar memproses orang-orang di sekitar kekuasaan. “Langkah ini harus didukung, ini preseden baik,” tambah guru besar Ilmu Politik UI itu.

Peneliti bidang politik Soegeng Sarjadi Syndicate, Ridho Imawan Hanafi, menilai kasus tersangka membuat kubu yang berseberangan dengan Anas di Demokrat menguat. “Tantangannya berarti sekarang menjaga kekompakan internal,” ujarnya saat ditanya proyeksi dinamika internal Demokrat pascapenetapan Anas sebagai tersangka korupsi.

Konsolidasi itu, lanjut dia, sekaligus mencari sosok pengganti ketua umum. Pasalnya, selama ini sosok Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie penah disebut sebagai calon ketua. Meski akhirnya Andi tersangkut kasus korupsi juga.

“Kemungkinannya SBY akan menunjuk pengganti sementara sambil konsolidasi,” urainya sembari menambahkan ,Edhie Baskoro Yudhoyono paling memungkinkan menjabat ketua umum sementara. “Meski ada risiko terkesan sebagai kerajaan.”

Penetapan status Anas Urbaningrum, Ketua Umum Demokrat, sebagai tersangka kasus korupsi Hambalang direspons dengan rapat khusus pengurus harian partai itu, Jumat (22/2) malam. Ketua Departemen Keuangan DPP Partai Demokrat (PD) Ikhsan Modjo mengatakan rapat akan dihadiri pengurus inti. “Malam ini akan rapat,” jelasnya, Jumat.

Hanya saat dimintai keterangan lebih lanjut terkait dengan pemecatan Anas sebagai Ketua Umum dan anggota Demokrat, Ikhsan enggan berbicara. “Maaf kalau soal itu saya belum bisa,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya