SOLOPOS.COM - Screenshoot percakapan oknum pengurus Rohis yang dianggap mengintimidasi siswa untuk berhijab (istimewa)

Solopos.com, SRAGEN - Kepala SMAN 1 Gemolong, Sragen, Suparno, menegaskan kasus intimidasi oleh oknum pengurus Kerohanian Islam (Rohis) terhadap salah seorang murid tak berhijab sudah berakhir dengan damai.

Bahkan orang tua korban intimidasi malah menyumbang untuk pembangunan masjid.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mediasi antara kedua belah pihak telah dilaksanakan pada Senin (6/1/2020). Suparno menyatakan orang tua siswa tidak membawa kasus itu ke jalur hukum.

“Bahkan, pihak orang tua siswi yang bersangkutan malah berkomitmen menyumbang dana Rp10 juta untuk pembangunan masjid di lingkungan sekolah,” ujarnya, Kamis (9/1/2020).

3 Pemain Lama Persis Solo Gabung Lagi

Pihak sekolah pun telah melakukan evaluasi. Akhirnya, SMAN 1 Gemolong, Sragen, memperketat kegiatan rohis agar bisa diawasi oleh pihak sekolah.

Shin Tae-yong Tak Jamin Indonesia Bisa Juara Jika Cuma Modal Pelatih Bagus

Kepala Cabang Disdikbud Wilayah Jateng VI, Eris Yunianto, mengatakan setiap kegiatan kesiswaan sudah memiliki standar operasional prosedur.

Doa Agar Anak Tak Diganggu Makhluk Halus

Munculnya kasus intoleransi di tingkat sekolah, kata dia, menandakan bahwa ada sesuatu yang salah sehingga perlu dibenahi. Untuk mengantisipasi kasus intoleransi tidak terulang di tingkat sekolah, Eris meminta SOP dari kegiatan kesiswaan diperkuat.

Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!

“SOP harus diperkuat. Itu untuk pembenahan semua kegiatan kesiswaan. Setiap kegiatan siswa itu harus ada pendampingan. Rasio antara jumlah guru pendamping dan siswa harus diatur. Perlu ada standardisasi dalam tata kelola kegiatan kesiswaan. Penguatan SOP itu penting untuk meminimalkan peluang terjadinya kasus intoleransi di sekolah,” tegas Eris.

TNI Kerahkan Kapal Perang ke Natuna, China Minta Indonesia Tenang

Pada dasarnya, Eris menilai semua kegiatan kesiswaan itu memiliki orientasi yang baik. Menurutnya, toleransi harus diutamakan sebagai bagian dari upaya menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.

Pria Sragen Tusuk Perut Sendiri Usai Cekcok dengan Istri

“Tidak ada yang jelek dalam kegiatan kesiswaan. Anak-anak ini sedang mencari jati diri. Apapun yang keluar dari koridor normatif ya akan kita benahi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya