SOLOPOS.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menyampaikan keterangan pers soal data penerima bantuan sosial di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Kamis (18/11/2021). (Antara)

Solopos.com, JAKARTA–Anak yatim piatu tidak terdampak Covid-19 diusulkan Kementerian Sosial (Kemensos) menerima bantuan sosial (Bansos) 2022.

Tahun lalu, Kemensos meluncurkan program bansos khusus anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena paparan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Jenderal Kemensos Harry Hikmat mengatakan program bansos tersebut juga tetap dilanjutkan pada tahun ini.

“Kemudian tahun ini juga Bu Menteri [Mensos Tri Rismaharini] telah mengusulkan usulan ke Kemenkeu (Kementerian Keuangan) ada asistensi rehabilitasi sosial bagi anak yatim, piatu, dan yatim piatu untuk mendapatkan santunan, dan diharapkan mereka bisa memenuhi kebutuhan bukan hanya anak-anak yang karena orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19,” kata dia di Jakarta, Rabu (17/8/2022).

Baca Juga: Update! Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Bansos Dikubur di Depok

Ia mengatakan saat ini dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sekitar empat juta lebih anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang memerlukan bantuan.

Sekitar 950.000 anak yang kedua orang tuanya meninggal dunia, di luar data anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.

Santunan untuk anak-anak tersebut direncanakan senilai Rp300.000 per bulan. Diharapkan pada 2023, bantuan tersebut terus berlanjut, sehingga anak-anak tersebut tidak rentan terhadap kasus ketelantaran, kekerasan, bahkan eksploitasi anak.

“Ada hubungan yang signifikan antara kehilangan orang tua dengan masalah yang dihadapi oleh anak-anak kita. Jadi atensi anak yatim piatu itu akan memberikan satu upaya dari negara untuk mencegah terjadi masalah membuat anak kehilangan masa depan,” ujar Harry.

Baca Juga: Risma: Beras Bansos Dikubur di Depok Rusak Kehujanan

Sebelumnya, Kemensos berencana menyalurkan bantuan sosial kepada anak yatim.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut bansos diperlukan lantaran anak yatim tidak tersentuh di susunan keluarga atau tidak masuk data keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH), sehingga luput uluran tangan dari negara.

Selain bansos bagi anak yatim, pemerintah juga menambah nilai bansos PKH, mencakup bansos kepada penyandang disabilitas, lansia hidup sendiri, ibu hamil, dan balita.

Penambahan bansos ini diharapkan dapat terealisasi pada September 2022.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya